Viral Medsos

SOSOK Kayla Nur Syifa, Siswi di Sukabumi Meninggal saat Seleksi Paskibraka, Sempat Keluhkan Sakit

Kepala Bakesbangpol Tri Romadono kepada TribunJabar.id. mengatakan, awalnya korban mengikuti sarapan pagi sesuai dengan SOP seleksi

Editor: Satia
Istimewa
Siswi SMAN Cisaat meninggal saat ikuti seleksi Paskibraka 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Malang nasib Kayla Nur Syifa, siswi SMAN 1 Cisaat meninggal dunia saat mengikuti seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada Jumat (19/4/2024).

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Kayla Nur Syifa sempat mengalami pingsan ketika berolahraga lari selama 12 menit dalam tes fisik Kesamaptaan di Lapangan Cangehgar, Palabuhanratu Jumat pagi.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Tri Romadono kepada TribunJabar.id. mengatakan, awalnya korban mengikuti sarapan pagi sesuai SOP seleksi.

Baca juga: Dinas Kominfo Sumut Gelar Halalbihalal, Ilyas Sitorus: Keberhasilan Ditentukan Kedisiplinan

Sarapan dilakukan di GOR Palabuhanratu, saat itu korban berbaris rapi dengan peserta lain untuk sarapan pagi.

"Kemudian menuju Lapangan Cangehgar untuk pelaksanaan test Kesamaptaan yang bersangkutan nomor dada 066," kata Tri saat dikonfirmasi awak media.

Padahal, diungkapkan pihak penyelenggara seleksi Paskibraka Tingkat Kabupaten Sukabumi, Kayla memenuhi syarat setelah lolos dari serangkaian tes kesehatan.

Saat tes Kesamaptaan, korban juga tidak mengeluh sakit kepada panitia sehingga dia tetap mengikuti tes lari itu bersama peserta lain.

"Adapun almarhumah hasil tes kesehatan awal bagus dan dinyatakan lolos, tinggi badan bagus, postur bagus, kemudian ngikutin tahap kedua hari Kamis kemarin, yaitu parade sifatnya baris berbaris, bagaimana sikapnya si anak bagus, dinilai oleh panitia, kemudian lolos, lari ke test kesamaptaan tadi pagi," ujar Tri.

Namun, pada putaran ketujuh, Kayla jatuh pingsan di lintasan lari saat akan beristirahat.

Baca juga: NASIB Pasutri di Lumajang, Ditemukan Tewas Usai Jatuh dan Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Korban kemudian mengalami kejang-kejang saat ditangani petugas medis.

"Lari lah beserta peserta yang lain, setelah 12 menit yang bersangkutan sepertinya keluhan itu tidak disampaikan ke panitia, mungkin ada keinginan untuk terus ikut mungkin kelelahan atau bagaimana, kemudian pingsan, kemudian kejang-kejang, terus ditangani medis kan kita selalu didampingi medis ya dalam tahapan-tahapan itu," terangnya.

Korban pun akhirnya dibawa ke RSUD Palabuhanratu tetapi nyawa korban tidak tertolong.

"Terus ke rumah sakit dan innalilahi wainnalaillahi kita turut duka cita, ini baru pengalaman pertama ya, mohon untuk teman-teman bisa memahami kondisinya," kata Tri.

Terpisah, Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Baskesbangpol Kabupaten, Anzar Kusnandar mengatakan, sebelumnya korban sempat mengikuti rangkaian seleksi Paskibra secara maraton sejak Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Jumat Berkah, Sat Brimob Polda Sumut Berikan Sembako Kepada Tunanetra

Kemudian dilanjutkan pada Kamis (18/4/2024) dan menginap di GOR Palabuhanratu sampai Jumat pagi tadi, untuk seleksi pelatihan baris berbaris (PBB) dan tes fisik Kesamaptaan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved