Sumut Terkini

Gerakan Literasi Sikkola Rakyat, Beri Wadah Belajar di Desa bagi Anak-anak

Mereka mengawali gerakan ini dengan para punggawa yang merupakan anak-anak muda di Medan.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Gerakan literasi Sikkola Rakyat kepada anak-anak marginal di desa. 

Meskipun dalam perlombaan itu kalah, namun dirinya merasa gagasan mendirikan Sikkola Rakyat sangat menarik untuk tetap diwujudkannya.

"Ide ini kan menarik sebenarnya dan sayang jika tidak direalisasikan. Jadi kami mendirikan sebuah sekolah untuk rakyat. Awalnya ini merupakan sekolah untuk membantu kemampuan ekonomi supaya bertambah, tapi kita menambahkan satu pilar lagi yaitu pilar pendidikan," terangnya.

Dalam menjalankan tujuan untuk literasi dan numerasi, Sikkola Rakyat hadir untuk memberikan pengetahuan tambahan.

Sebagai ruang literasi dan ruang kreatif bagi anak merealisasikan apa yang ada di pikirannya, mereka setidaknya memiliki 3 konsep pembelajaran.

"Kami menjalankan 3 konsep dalam pendidikan. Yang pertama pendidikan berbasis kekuatan, pendidikan kontekstual, dan pendidikan dasar. Ini yang sebenarnya kami ajarkan di Sikkola Rakyat," kata Andre.

Mereka juga memiliki program-program fieldtrip untuk anak-anak bermain di tempat-tempat tertentu yang menjadi luar ruang belajar mereka. Selain pemberdayaan anak-anak, mereka turut menggas pasar rakyat.

Namun, di samping niat tulus mereka membantu anak-anak dalam mewujudkan pendidikan non formal, ada saja kesulitan yang mereka hadapi.

Salah satunya adalah penolakan masyarakat.

"Ada beberapa kasus masyarakat yang menolak kita. Misalnya mereka mengatakan kepada kami, jika ikut belajar maka anaknya tidak bisa membantu mereka. Para orang tua lebih menyuruh anaknya bekerja," kata Andre.

Program Sikkola Rakyat tidak hanya berkutat membantu perkembangan anak-anak dan mengajari baca tulis, namun mereka juga punya program pemberdayaan masyarakat.

Perlahan-lahan kehadiran mereka diterima oleh masyarakat setempat. Kini Sikkola Rakyat ikut berperan aktif membina ibu rumah tangga dan membuat beberapa pelatihan.

"Ada beberapa kali kita buat pemberdayaan, kita ajak para ibu rumah tangga di sana yang mungkin tidak bekerja, sehingga daripada mereka di rumah mending dalam waktu-waktu tertentu kita produksi UMKM," jelasnya.

Program pemberdayaan masyarakat tersebut salah satunya adalah pembuatan sabun. Sikkola Rakyat memberikan ilmu wirausaha kepada para ibu rumah tangga dan memiliki tujuan untuk mengembangkan sebuah unit bisnis.

"Ada pasar murah untuk masyarakat dan beberapa program-program kecil lainnya sesuai dengan konteks yang akan dikerjakan. Harapan kami ingin menjadi monitor usaha yang nantinya dapat membantu masyarakat bekerja, sehingga ada pemasukan yang stabil," harapnya.

Total relawan di rumah belajar Sikkola Rakyat kini mencapai 150 relawan. Mereka bergantian mengajar anak-anak setiap minggunya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved