Penipuan

Sosok Nina Wati, Tersangka Penipu Masuk Akpol Pernah Perintahkan Tembak Polisi, Seret Nama Kodam

Nina Wati, tersangka penipu modus masuk Akpol ternyata pernah perintahkan preman tembak kepala polisi

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN
Nina Wati, residivis yang kini jadi tersangka penipuan sudah dipenjarakan Polda Sumut 

"Orang Gultom pak. Beberapa orang PH dari Kodam itu ke Polda aja. Mereka sudah kirim pasukan," katanya

Lalu, Nina Wati menyinggung soal perang. 

"Kita bukan mau perang. Supriadi (perwira Polres Sergai) yang bikin ulah, aku yang kena korban. Aku ikut, gak usah mereka paksa, aku ikut," katanya.

Dalam perkara ini, Iptu Supriadi sendiri belum dijadikan tersangka dan belum dipenjarakan.

Baca juga: Sosok Jonatan Tarigan, Anak Samsul Tarigan Terduga Pengelola Barak Narkoba Lolos ke DPRD Sumut

Sementara itu, pihak Polda Sumut belum menjelaskan apa maksud Nina Wati soal ucapannya membawa-bawa nama Kodam.

Apakah yang dimaksud Kodam I/Bukit Barisan, atau ada Kodam lain yang selama ini bekerjasama dengan Nina Wati.

Jadi Calo Masuk TNI

Dirreskrimum Polda Sumut, Kombes Sumaryono mengatakan, Nina Wati tidak hanya melakukan penipuan modus masuk Akpol.

Ia juga melakukan penipuan modus masuk TNI.

Bahkan, aksi penipuannya sudah berjalan sejak tahun 2014 silam. 

Bermodalkan iming-iming, ia mampu membujuk rayu korban meskipun ia sendiri bekerja sebagai wiraswasta.

"Profesinya adalah wiraswasta yang menjanjikan bisa memasukkan anak murid ke beberapa institusi. Berupa janji atau iming-iming baik di TNI maupun di kepolisian," kata Kombes Sumaryono, Jumat (22/3/2024).

Baca juga: Iptu Supriadi Akhirnya Dicopot, Terlibat Dugaan Penipuan Taruna Akpol 1,3 Miliar Bareng Nina Wati

Mantan Kapolres Kediri ini memaparkan, selain laporan Afnir, pengusaha beras asal Sergai, ada empat laporan lain dengan kasus serupa.

Bahkan, dugaan penipuan paling lama yang dilaporkan, yakni sejak tahun 2014 silam.

"Terkait beberapa laporan yang sudah masuk di kami, kami ada menerima 4 laporan dengan terlapor saudari NN. Dari laporan yang sudah masuk, paling lama tahun 2014."

Polisi menduga, selain 5 laporan, termasuk Afnir, ada korban yang belum melapor ke polisi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved