Medan Terkini

Wali Kota Bobby Ngamuk soal Pekerja Proyek Medan Islamic Center hanya Lima Orang, Begini Kata Pemko

Menurut Herbert, meski ada keterlambatan pembayaran dari pihak kontraktor, bukan menjadi alasan para pekerja untuk tidak melanjutkan pembangunan.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
HO
Wali Kota Medan Bobby Nasution saat meninjau proyek Medan Islamic Center di Medan Labuhan, Selasa (12/3/2024). 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Kepala Bidang Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Bangunan Pemerintah, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya Tata Ruang (PKPCKTR) Herbert Hamonangan mengatakan, terkait hanya ada lima pekerja saat Wali Kota Medan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Proyek Medan Islamic Center (MIC) di Jalan Rawe IV, Kecamatan Medan Labuhan, karena pihak kontraktor telat membayar para pekerja bangunan.

Menurut Herbert, meski ada keterlambatan pembayaran dari pihak kontraktor, bukan menjadi alasan para pekerja untuk tidak melanjutkan pembangunan.

Namun, kata Herbert, permasalahan telat membayarnya pihak kontraktor kepada pekerja sudah diselesaikan. Sehingga, seluruh pekerja telah kembali bekerja sebagaimana biasanya.

"Kalau dari sisi rekanan kita, iya(mereka telat bayar ke pihak pekerja). Tapi sebenarnya itu tidak bisa dijadikan sebuah alasan," ucapnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Kamis (21/3/2024).

Disinggung siapa rekanan yang dimaksud Herbert mengatakan, pihak yang memenangkan tender proyek Medan Islamic Center.

"Iya Kontraktor PT Waskita Karya," terangnya.

Diceritakan Herbert, Wali Kota Bobby Nasution melakukan sidak, karena mendapat banyak laporan tentang pengerjaan fisik MIC yang tidak sesuai.

"Awal mulanya itu pak Bobby berkunjung ke proyek MIC untuk memeriksa bangunan. Tapi saat kunjungan, Bobby hanya melihat lima pekerja. Selain itu pak Wali ingin melihat kebenaran laporan yang ia terima," ucapnya.

Dijelaskan Herbert beragam laporan yang diterima pihak Wali Kota, diantaranya lambatnya pengerjaan fisi proyek MIC, karena adanya permasalahan penagihan.

"Seharusnya, tahap pembangunan MIC di tahun ini sudah 20 persen. Namun pada saat sidak pembangunan baru 17 persen," terangnya.

Dikatakannya, pembangunan MIC masih tahap struktur. Seharusnya, tahap pengerjaan struktur itu selesai di akhir tahun lalu.

Sementara itu, proyek pembangunan MIC ini harus sudah selesai dalam waktu 280 hari atau akhir Desember.

"Saya kurang hafal seharusnya tahun ini sudah masuk tahapan apa. Saya harus lihat data," jelasnya.

Meski masih 17 persen, Herbert mengatakan, tetap optimis proyek tersebut selesai dalam tahun ini.

"Terkait progres ini kan diluar material on site. Tapi Kalau material on site kita sudah ada beberapa. Pastinya kami sampai hari ini masih tetap optimis dan tetap pacu dalam mengerjakan proyek ini," terangnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved