Penipuan

Sosok Iptu Supriadi, Perwira Polres Sergai Diduga Komplotan Penipu Sengaja Rusak Barbuk

Iptu Supriadi, perwira Polres Sergai diduga komplotan penipu berusaha hilangkan barang bukti saat akan diperiksa penyidik Polda Sumut

|
Editor: Array A Argus
HO
Screenshot video saat Iptu Supriadi berdebat dengan penyidik Subdit IV Renakta Ditrreskrimum Polda Sumut saat mau menyita barang bukti handphone dari personel Polres Sergai bernama Iptu Supriadi, Jumat (15/3/2024) lalu.  

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Sosok Iptu Supriadi menjadi buah bibir di masyarakat.

Perwira polisi yang bertugas di Polres Sergai ini diduga kuat merupakan komplotan pelaku penipuan modus masuk Akpol.

Saat akan diperiksa penyidik Subdit IV Renakta Polda Sumut, Iptu Supriadi yang ditemui di rumahnya melawan.

Ia diduga sengaja menghancurkan barang bukti berupa handphone yang berisi percakapan soal dugaan kasus penipuan dengan terlapornya NW.

"Sebagai saksi, perannya penghubung antara korban (Afnir) dan pelaku (NW), makanya perlu disita handphone nya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono, Selasa (20/3/2024).

Baca juga: Sosok Steve Marcel, Pendeta yang Viral Khotbah War Takjil Ternyata Mantan Boyband

Namun, Iptu Supriadi yang kabarnya menjabat sebagai Kanit Samapta Polsek Tanjung Beringin ini malah tidak kooperatif.

Videonya saat akan diperiksa pun viral.

Terjadi perdebatan sengit antara petugas Polda Sumut dengan Iptu Supriadi yang menolak untuk diperiksa.

"Atas perbuatannya, Supriadi dilaporkan ke Propam Polda Sumut," timpal Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi.

Di sisi lain, terlapor berinisial NW belum ditangkap dan dipenjarakan Polda Sumut.

Padahal kasus penipuan ini menelan kerugian hingga Rp 1,3 miliar.

Baca juga: Sosok Jannes Kilon Diaz, Warga Tebingtinggi Mengaku Nabi Punya Mukjizat Super Telepati

Adapun korbannya merupakan Afnir, seorang tauke beras.

Kasus penipuan masuk Akpol ini bermula pada Maret 2023, ketika anak korban mencoba mendaftar menjadi anggota Bintara Polri, tapi dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Kemudian ada personel polisi diduga Iptu Supriadi yang mengarahkan atau memperkenalkan korban kepada pelapor NW.

Singkat cerita, pada Agustus 2023, korban menyerahkan uang sebesar Rp 500 juta supaya anaknya lulus menjadi anggota Bintara Polri.

Setelah itu, rupanya korban kembali ditawari supaya mendaftar ke Akademi Kepolisian (Akpol) saja dengan menambah uang sebesar Rp 700 juta dan disanggupi korban.

Selanjutnya, NW diduga meminta beras dengan nominal yang kabarnya mencapai Rp 150 juta kepada korban tanpa bayar karena dihitung biaya anaknya masuk ke Akpol.

Sehingga total kerugian korban ditaksir mencapai Rp 1,350 miliar, terbagi uang dan beras.

Baca juga: Sosok Marhan Harahap, Kakek yang Meninggal Usai Terekam Diseret Petugas Ketika Kunjungan Jokowi

"Awalnya masuk Bintara Rp 500 juta, kemudian ditawarkan ke Akpol nambah lagi Rp 700 juta masuknya di tahun 2024. Si Nina ini beli beras, bilang termasuk potong dari biaya itu, masuk polisi," kata Sumaryono. 

Nyatanya, setelah uang diserahkan, anak korban tak kunjung lulus.

Sampai akhirnya pelapor meminta uangnya dikembalikan tapi tak kunjung dikembalikan.

"Kerugian berdasarkan keterangan pelapor total Rp 1,350 M. Sejalan waktu, uang sudah diterima NW baik secara tunai dan transfer, namun sampai sekarang tidak ada kejelasan nasib anak korban," kata Kombes Sumaryono.

Supriadi Nangis-nangis Sebut Ada Kutip Uang Narkoba

Video Iptu Supriadi saat akan diperiksa soal kepemilikan handphone yang di dalamnya diduga ada bukti percakapan berlangsung ricuh.

Saat akan diperiksa, Iptu Supriadi meronta, hingga nangis-nangis di depan petugas lainnya.

"Yang ngutip uang narkoba itu yang lebih parah. Kenapa hal seperti ini saya disakiti," kata Supriadi nangis-nangis.

Bahkan, Supriadi juga tak terima dirinya diduga akan ditersangkakan.

Baca juga: Sosok Igor Tudor, Pelatih Baru Lazio Pengganti Maurizio Sarri yang Mundur, Dikontrak 18 Bulan

Dalam video itu, Supriadi mengatakan bahwa sangat luar biasa sekali pimpinannya.

Ia pun sempat terekam mengamuk setelah nangis-nangis dalam video yang beredar.

Supriadi menghardik petugas lainnya yang menggunakan batik.

Ia menyebut apa guna pangkat dan jabatan yang mereka miliki.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved