Berita Nasional

Pengakuan Orang Dalam, Jokowi Sudah Golkar Sejak 2015, Begini Awal Mulanya Berawal dari Solo

Kode dasi kuning Jokowi sempat ramai diperbincangkan, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto membuka pintu bahkan menyambut baik.

Kompas.com/Muhammad Adimaja
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) meninggalkan ruangan usai membuka secara resmi Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Jakarta, Selasa (3/12/2019) 

"Ketua Golkar Solo pada saat itu namanya Mas Kus ya keturunan dari apa namanya, Keraton Solo, ketua Golkar Solo. Saya waktu itu Ketua Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, juga anggota DPR RI 99-2004."

"Mas Kus datang ke saya, ke Jakarta, Mas Ridwan ada pengusaha namanya Joko Widodo panggilan, Jokowi, mau jadi wali kota, harus kita dukung ini, pengusaha," kata Ridwan menceritakan.

Politikus senior Golkar, Ridwan Hisjam di program Majelis Antitesis.
Politikus senior Golkar, Ridwan Hisjam di program Majelis Antitesis, Youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia yang diunggah pada Jumat (8/3/2024)

Proses komunikasi politik berlanjut, Golkar enggan mendukung.

Akhirnya Jokowi diusung PAN hingga kemudian juga diusung PDIP dan berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo.

Menurut Ridwan, rekomendasi dari Golkar Solo sudah menunjukkan kalau Jokowi itu bagian dari Golkar.

Sebab, pada masa Orde Baru, semua pengusaha bagian dari Golkar.

"Jadi Jokowi ini kader Golkar. pengusaha jaman Orde Baru tuh semua pengusaha Golkar. Saya ini Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda di Jawa Timur, Ketua Real Estate Indonesia (REI)," kata Ridwan.

Ridwan lantas menceritakan soal dinamika politik pada Pilpres 2014 ketika Jokowi maju bersanding dengan Jusuf Kalla dan mengalahkan Prabowo-Hatta.

Saat itu Golkar berada di sisi Prabowo-Hatta, namun, Ridwan sebagai bawahan Tjahjo Kumolo di KNPI sudah mempertemuan Jokowi dengan senior Partai Golkar, Akbar Tanjung dan Wiranto.

Ridwan juga bercerita tentang Munas Golkar yang memenangkan Setya Novanto pada 2016, setelah terjadi perpecahan antara Aburizal bakrie dengan Agung Laksono.

"Berkomunikasi saya, Pak Jokowi, Golkar tuh begini, jelaskanlah kepda Pak Jokowi, bahwa Golkar itu adalah doktrinnya, karya siaga gatra praja. 

"Akhirnya masuk di ingatan Pak Jokowi. Apa yang terjadi, pecah, dua duanya gak maju (Aburizal bakrie dan Agung laksono), Novanto jadi ketua Golkar."

"Saat itu Golkar sudah dikendalikan Golkar itu oleh Pak Jokowi sejak 2015. Saat Munas di Bali Novanto terpilih."

"Begitu Novanto masuk (penjara) langsung Airlangga (jadi ketua umum) otomatis," kata Ridwan.

Pada Munas Golkar terakhir pada 2019 yang kembali memenangkan Airlangga, disebut Ridwan, ada campur tangan Jokowi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved