Berita Nasional
Pengakuan Orang Dalam, Jokowi Sudah Golkar Sejak 2015, Begini Awal Mulanya Berawal dari Solo
Kode dasi kuning Jokowi sempat ramai diperbincangkan, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto membuka pintu bahkan menyambut baik.
Pengamat politik, Ujang Komarudin membaca isu Jokowi dan Golkar bak simbiosis mutualisme alias saling membutuhkan.
"Kalau saya melihat sebenarnya saling membutuhkan satu sama lain, tetapi ini lebih menguntungkan Pak Jokowi," ucap Ujang, Kamis (14/3/2024), dikutip dari Wartakota.
Ujang juga menekankan, kebutuhan Jokowi lebih besar dibandingkan Golkar.
Sebab, hubungan yang sudah tak tertolong dengan PDIP, membuat Jokowi tak memiliki perahu untuk mengarungi lautan politik Indonesia.
"Kenapa lebih menguntungkan? Karena kita tahu Pak Jokowi di Oktober nanti akan selesai masa jabatannya, tidak punya ‘perahu’, tidak punya ‘rumah’, tidak punya ‘benteng’, ketika beliau sudah tidak menjabat lagi sebagai presiden, makanya butuh Partai Golkar," tambah Ujang.
Ujang pun menjelaskan alasan mengapa Golkar tak terlalu membutuhkan Jokowi.
Walaupun, saat ini, Golkar berada di pemerintahan Jokowi, dan cukup banyak kadernya menjadi menteri, termasuk sang ketua umum.
"Kenapa? Walaupun dekat, walaupun sampai hari ini masih satu keluarga katakanlah dengan Pak Jokowi karena saya tahu Golkar itu menjadi jangkar pemerintahan Pak Jokowi, dan selalu loyal pada Pak Jokowi," ucapnya.
"Tetapi, ketika Pak Jokowi tidak jadi presiden di Oktober 2024 nanti, Golkar mempunyai skema sendiri, punya permainannya sendiri tanpa melibatkan Pak Jokowi ke depan," paparnya.
Jokowi Golkar Sejak 2015
Sementara itu, pernyataan soal status Jokowi diungkap salah satu politikus senior Golkar, Ridwan Hisjam.
Di program Majelis Antitesis, Youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia yang diunggah pada Jumat (8/3/2024), mantan Ketua DPD Golkar Jawa Timur itu mengungkapkan, Jokowi sudah Golkar sejak 2015.
"Pak Jokowi itu sudah masuk Golkar ya, sejak 2015, sejak 2015. Tapi sejatinya Jokowi itu adalah kader Golkar, sejatinya," kata Ridwan.
Mulanya Ridwan cerita, saat dirinya masih anggota DPR (1999-2004) dan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, dia sudah mendengar nama Jokowi pada 2004.
Ketua DPD Golkar Solo mendatanginya dan menyatakan ada seorang pengusaha yang ingin maju jadi Wali Kota Solo, dialah Jokowi.
| YLBHI Desak Presiden Prabowo Terbitkan Perppu Batalkan KUHAP yang Baru Disahkan DPR |
|
|---|
| SOSOK Biodata Victor Rachmat Hartono, Bos PT Djarum Putra Robert Budi Hartono Dicekal Keluar Negeri |
|
|---|
| Kontroversi KPK Pinjam Uang Rp 300 Miliar ke Bank untuk Pamer Ungkap Kasus, Ini Fakta Sebenarnya |
|
|---|
| Reaksi Purbaya Jawab Isu Ada Pegawai Bea Cukai Terima Suap Baju Bekas Rp 550 Juta |
|
|---|
| Profil dan Harta Kekayaan Mardani Ali Sera yang Baru Dicopot PKS dari Posisi BKSAP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/jokowi-golkar-tribunmedan.jpg)