Pilpres 2024

Jimly Asshiddiqie Sebut Hak Angket Penanda DPR RI Kerja: Jokowi 2 Periode Tapi Parlemennya Memble

Mantan Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Jimly Asshiddiqie menilai Hak Angket bukan suatu yang baru di negara. 

HO
Mantan Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Jimly Asshiddiqie menilai Hak Angket bukan suatu yang baru di negara.  

Tidak berbahayalah, selesai pada waktunya,"ujarnya. 

Baca juga: Kali Kedua Ditangkap, Nenek di Inhu Riau Tak Kapok Jualan Sabu, Diduga Punya Deking Kuat

Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Kota Prabumulih, 26 Rumah Porak Poranda, Gardu Listri Sampai Meledak

Jimly: Ujung-Ujungnya Sudah Kelihatan

Jimly Asshiddiqie meminta agar partai pendukung 01 dukung hak angket.

Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi ini menyarankan para partai pengusung yang kecewa dengan hasil Pilpres 2024 untuk mendukung hak angket.

Hal itu dikatakan oleh Jimly Asshiddiqie dalam tayangan Kompas TV, Jumat (1/3/2024).

Menurut Jimly Asshiddiqie, biarkan para partai pengusung memperjuangkan para paslon mereka.

Ia juga meminta pihak lain untuk tidak menganggu ke-solidan mereka.

"Partai pengusung 01 dan 03 sebaiknya kalau menurut saya jangan dulu diganggu, diiming-iming dikasih jatah kursi enggak usah itu. Jadi tontonan jelek transaksionalisme politik. Itu akan menimbulkan kemarahan publik," ujar Jimly Asshiddiqie.

"Contoh PKB, ketua umumnya di kubu 02, eh berapa hari kemudian enggak ngomong loncat ke 01, sekarang misalnya balik lagi, eh jangan begitu dong jadi tontonan tidak mendidik."

Hak angket, bisa menjadi satu di antara cara untuk meredamkan para pendukung yang kecewa lantaran paslon mereka kalah.

Namun, jika partai pengusung malah bergabung ke 02, maka yang ada akan timbul kemarahan yang lebih besar dari para pendukung.

"Maka menurut saya lebih baik biar saja PKB, Nasdem, PKS udah mendukung angket lah."

"Sebab para pendukung 01 yang kecewa itu banyak sekali emosional. Kalau Anda itu pindah belum apa-apa kecewa mereka. Bagaimana mengatasi rasa kecewanya, dari bakar ban, bakar mobil, picu ekskalasi."

Hal serupa juga berlaku untuk pendukung 03 mulai dari partai pengusung hingga pendukung.

"Nah PDIP sama PPP menurut saya sudah biar saja, Anda itu harus bertanggung jawab ngemong pendukung Anda yang lagi marah," ujar Jimly Asshiddiqie.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved