Pilpres 2024

PEMILIHAN AHY Jadi Menteri Disebut Sebagai Cara Jokowi Bendung Hak Angket: AHY Langsung Pasang Badan

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai Jokowi mulai mengantisipasi wacana Hak Angket yang digaungkan oleh PDIP dan mengajak PKS dan Nasdem. 

HO
Presiden Jokowi dan Menteri ATR AHY 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengamat Politik Adi Prayitno menilai Jokowi mulai mengantisipasi wacana Hak Angket yang digaungkan oleh PDIP dan mengajak PKS dan Nasdem

Langkah Jokowi mengantisipasi Hak Angket yang kemungkinan kecil memakzulkannya di kursi Presiden yakni dengan mengajak Demokrat masuk kabinet. 

Terpilihnya Ketua Umum Demokrat AHY sebagai Menteri ATR/Kepala BPN dinilai sebagai langkah untuk mengantisipasi Hak Angket

"Sulit dipungkiri ada tendensi membendung usulan hak angket dengan ditunjuknya AHY jadi Menteri ATR (Agraria dan Tata Ruang)," kata Adi kepada Kompas.com, Minggu (25/2/2024) malam.

Bukan tanpa sebab, Adi melihat terjadi dinamika penolakan yang terus digencarkan AHY secara langsung, mengenai wacana hak angket.

Penolakan tersebut, menurut dia, dilakukan tepat beberapa hari setelah resmi dilantik menjadi menteri yang menandai Partai Demokrat bergabung dalam partai koalisi pendukunng pemerintah.

"Buktinya, sesaat setelah dilantik, AHY langsung agresif menolak usulan hak angket yang dinilai kontraproduktif dengan niat rekonsiliasi nasional. AHY belakangan sangat agresif menolak usul hak angket," ujar Adi.

Baru Dilantik Jadi Menteri ATR, Ini Janji AHY dan Titipan Jokowi: Gebuk, Gebuk, Gebuk Mafia Tanah!
Baru Dilantik Jadi Menteri ATR, Ini Janji AHY dan Titipan Jokowi: Gebuk, Gebuk, Gebuk Mafia Tanah! (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Namun, Adi menilai pemerintah dan Demokrat akan menemukan kesulitan untuk membendung wacana yang awalnya digulirkan calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo itu.

Adi mengatakan, Partai Demokrat, nilai Adi, akan kesulitan membuka lobi komunikasi dengan dua partai bakal oposisi pemerintahan ke depan, yakni PDI-P dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Apakah AHY bisa jadi jembatan untuk komunikasi dengan PKS dan PDI-P? Sulit rasanya," ujar pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

"Karena PKS dan PDIP partai ideologis yang mazhabnya sangat jelas berbeda dengan Jokowi," katanya lagi.

Catatan Kompas.com, sinyal penolakan AHY dan Demokrat terkait hak angket dugaan kecurangan pemilihan umum (Pemilu) mulai disampaikan usai putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dilantik menjadi Menteri ATR.

Dalam pernyataannya, AHY mengajak kubu Ganjar Pranowo dan calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan move on menyikapi hasil Pilpres 2024 yang sementara menunjukkan keunggulan untuk pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Yang jelas kita justru harus move on. Lima tahun, sepuluh tahun ke depan ini banyak tantangan dan komplikasinya. Saatnya kita harus membangun kembali rekonsiliasi bangsa dan kita berikan ruang demokrasi," kata AHY di Istana Negara, Jakarta, usai dilantik sebagai Menteri ATR pada 21 Februari 2024.

Baca juga: GANJAR Target Tumbangkan Jokowi Pakai Hak Angket? Desak DPR Padahal Tak Bisa Ubah Hasil Pilpres

Baca juga: BUKU SBY "Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe Jokowi Disorot, Dinilai Berhasil Gertak Agar AHY Jadi Menteri

Kemudian, pada 24 Februari 2024, AHY mengatakan, tak ada hal yang mendesak untuk memunculkan hak angket DPR RI terkait kecurangan Pemilu 2024.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved