Pilpres 2024

BUKU SBY "Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe Jokowi' Disorot, Dinilai Berhasil Gertak Agar AHY Jadi Menteri

Buku SBY yang berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe Jokowi menjadi sorotan publik. Buku yang mengkritik sikap politik Jokowi ini disebut sebagai perjuan

HO
Presiden ke 6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kiri) bersama Ketua Umum  Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

TRIBUN-MEDAN.com - Buku SBY yang berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe Jokowi menjadi sorotan publik. Buku yang mengkritik sikap politik Jokowi ini disebut sebagai perjuangan untuk anak. 

Seperti diketahui anak SBY, AHY yang merupakan Ketua Umum Demokrat masuk dalam kabinet Jokowi. 

Ia menerima tawaran sebagai Menteri ATR/Kepala BPN. Dengan begitu, status Demokrat sebagai oposisi telah berakhir setelah 10 tahun. 

 Pengamat politik, Muslim Arbi pun turut mengkritik SBY karena apa yang dituangkan Presiden Ke-6 RI itu dalam bukunya ternyata begitu berbeda dengan yang terjadi saat ini.

"Dengan dilantiknya AHY sebagai Menteri Joko Widodo di sisa masa jabatannya, tentunya itu sudah pasti mendapatkan persetujuan dari SBY,"

"Lalu kritik SBY soal cawe-cawe di buku itu apa maknanya?," kata Muslim saat dihubungi, Minggu (25/2/2024).

Baru Dilantik Jadi Menteri ATR, Ini Janji AHY dan Titipan Jokowi: Gebuk, Gebuk, Gebuk Mafia Tanah!
Baru Dilantik Jadi Menteri ATR, Ini Janji AHY dan Titipan Jokowi: Gebuk, Gebuk, Gebuk Mafia Tanah! (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Muslim lantas mempertanyakan apakah kritik SBY dalam bukunya itu hanya semacam gertakan saja kepada Jokowi agar Demokrat bisa diajak bergabung ke dalam kabinet dan mendapatkan kursi menteri.

Lebih lanjut jika memang itu yang terjadi, Muslim pun menyindir SBY yang seakan setali tiga uang dengan Jokowi yakni sampai campur tangan demi sang anak mendapatkan pekerjaan.

"Kalau demikian adanya, SBY hanya kejar jabatan untuk Demokrat dan anaknya, bukan untuk kepentingan bangsa dan negara yang dirusak oleh Joko Widodo akibat politik dinasti," kata dia.

Selain itu, ia menganggap sikap SBY yang mengizinkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi menteri dan Demokrat bergabung dengan kubu Jokowi memberikan kesan yang kurang baik.

"Sikap SBY itu juga dapat dianggap mentolerir sikap Joko Widodo yang dianggap tidak beretika, tidak bermoral, langgar Konstitusi dan rusak demokrasi,"

"Akhirnya publik juga menilai SBY juga cawe-cawe juga untuk golkan anaknya supaya jadi menteri. SBY berjuang dan berpartai ternyata hanya agar anak nya jadi menteri saja," paparnya.

Baca juga: Gempa Magnitudo 4,8 SR Guncang Nias Selatan, Getarannya Sampai ke Tapanuli

Baca juga: Doa & Dzikir Setelah Sholat Subuh yang Dibaca Rasulullah Agar Dosa Terhapus & Lancar Rezeki

Tanggapan Demokrat Disebut Tak Tahan Jadi Oposisi

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief menanggapi kritik terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dinilai tidak tahan menjadi oposisi.

Hal tersebut sekaligus menanggapi AHY yang kini memutuskan menerima bergabung ke dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri ATR/Kepala BPN.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved