Medan Terkini
Respons Masyarakat terkait Pelayanan di Gedung MPP, Terbanyak di Bagian Disdukcapil
Mal Pelayanan Publik (MPP) di Jalan Iskandar Muda mulai ramai dikunjungi masyarakat Kota Medan.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Mal Pelayanan Publik (MPP) di Jalan Iskandar Muda mulai ramai dikunjungi masyarakat Kota Medan.
Amatan Tribun Medan, puluhan masyarakat Kota Medan tampak sibuk mengurus pemberkasan dan administrasi kependudukan (adminduk) di MPP.
Sebelum mengurus pemberkasan, masyarakat diarahkan untuk mengambil nomor antrian di pintu masuk utama terlebih dahulu.
Setelah mendapatkan nomor antrian, masyarakat mendatangi stan sesuai dengan pemberkasan yang mau mereka urus.
Satu warga Kecamatan Medan Petisah, Santi mengaku baru pertama kali datang ke MPP tersebut.
Ia menuturkan kedatangannya ke MPP untuk pengurusan pembuatan Kartu Keluarga.
"Tadi mengurusnya cepat. Karena syarat-syaratnya memang sudah kita bawa secara lengkap," jelasnya.
Santi mengatakan untuk pengambilan KK, ia harus ke ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Medan.
"Saya mau mengurus KK setelah itu baru pembaharuan KTP. Cuman saya pikir bakal selesai hari ini. Ternyata di sini pengurusannya saja yang cepat," ucapnya.
Menurutnya pelayanan yang tidak bisa selesai satu hari sama saja masih menyusahkan masyarakat.
"Karena kami berarti harus datang ke dua tempat. Itu sama saja pengurusannya masih ribet. Cuman enaknya kalau di sini tidak antri terlalu lama," ucapnya.
Berbeda halnya dengan Rena, warga Kecamatan Medan Barat yang hendak mengurus perpanjangan SIM ke Polrestabes Medan.
"Saya melakukan perpanjangan SIM. Cuma sebentar menunggu antrian dan langsung selesai. Senangnya gak perlu datang jauh lagi ke Polrestabes Medan untuk ngurus ini," ucapnya.
Untuk pelayanan, Rena mengatakan sudah cukup baik. Namun ia menuturkan kurangnya fasilitas bermain anak di gedung ini.
"Seharusnya ada ruangan tempat bermain anak di sini. Karena kebanyakan yang mengurus surat menyurat dan adminduk itu kan perempuan. Jadi saran tambahkan tempat bermain anak," ucapnya.
Rena mengaku untuk fasilitas pelayanan penyandang disabiltas di MPP sudah cukup baik.
"Namun, kalau pelayanan ada antrian khusus atau tidak untuk disabiltas saya kurang tahu. Tapi kalau saya lihat tadi MPP ini juga cukup ramah untuk penyandang disabilitas," ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Medan Nur Baeti mengatakan jumlah masyarakat yang sudah berkunjung ke MPP sejak dibuka ada 2007 orang.
"Ini data dari tanggal 25 Januari-15 Januari 2024. Antusias warga cukup banyak untuk datang dan mengurus adminduk dan pemberkasan lainnya," jelasnya.
Sejauh ini dari 11 pelayanan yang diadakan di MPP, pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Medan yang paling banyak dikunjungi.
"Namun memang untuk pelayanan Adminduk di Disdukcapil Medan tetap harus mengambil berkasnya ke Kantor Disdukcapil," ucapnya.
Menurutnya ada beberapa pelayanan di MPP yang belum bisa selesai satu hari. Hal itu karena setiap pelayanan masih melengkapi alat dan tenaga kerja di setiap stan masing-masing
"Tentu ke depan pelayanan akan kita tingkatkan agar bisa siap satu hari dan bisa ambil berkasnya hanya di satu tempat saja. khususnya pelayanan Disdukcapil," jelasnya.
Namun, kata Baeti ada juga pelayanan di MPP yang siap satu hari. Diantaranya Pengurusan Sim, surat kehilangan di stan Polrestabes.
"Pengurusan berkas di Samsat dan pengurusan surat izin buka Apotek dan perizinan lainnya itu bisa selesai satu hari. Asalkan, dokumen yang di bawa lengkap," ucapnya.
Disinggung MPP tidak ramah anak, Baeti mengatakan, pihaknya masih dalam proses perbaikan tempat.
"Betul, (belum ada tempat bermain anak di MPP). Tetapi, saat ini kita juga masih dalam pembenahan. Mulai dari pelayanan untuk penyandang disabilitas dan juga tempat bermain anak saat menunggu orang tuanya mengurus berkas," jelasnya.
Untuk itu, Baeti berharap masyarakat untuk bersabar. Sebab saat ini MPP masih terus dalam tahap perbaikan pelayanan lebih baik lagi.
"Kita pastinya selalu dengarkan keluhan warga yang sudah mengurus surat di MPP. Segala keluhan itu akan terus kita perbaiki agar MPP menjadi lebih baik lagi," ucapnya.
Sementara itu, Pengamat Administrasi Publik Beby Mashito Batubara menilai hadirnya Gedung MPP di Jalan Iskandar Muda merupakan hal yang positif.
Hanya saja, kata Beby ada 14 indikator yang harus diperhatikan Pemko Medan agar gedung MPP bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
"Hal itu sesuai dengan aturan pemerintah. Di antara 14 indikator itu dilihat dari efesiensi dan efektivitas MPP tersebut. Seperti, syarat-syarat dalam pengurusan, kecepatan waktu pengurusan, tempat menunggu yang nyaman dan hal lainnya ," jelas Dosen yang mengajar jurusan Administrasi Publik di Universitas Medan Area (UMA).
Menurutnya pelayanan publik itu selalu lemah dengan syarat-syarat yang terlalu ribet dan lama.
"Selain itu arana prasarananya juga kurang baik. Sebenarnya MPP yang baru ini yang harus diperhatikan pertama kali itu kenyamanan masyarakatnya," jelasnya.
Kenyamanan masyarakat itu, misalnya fasilitas pelayanan yang ramah anak dan respondif gender.
"Fasilitas ramah anak ini diperlukan karena, biasanya orang-orang yang mengurus administrasi ini kebanyakan perempuan yang bawa anak. Sehingga perlu adanya fasilitas itu," ucapnya.
Menurutnya, ruangan respondif gender ini seperti ruangan ibu menyusui, tempat duduk khusus perempuan hamil dan ruangan yang khusus untuk merokok.
"Hal-hal itu yang harus diperhatikan Pemko Medan dalam gedung Mal Pelayanan Publik
(MPP). Jika itu belum ada, maka itu perlu menjadi pertimbangan Pemko Medan untuk menambah bangunan tersebut," ucapnya
Menurut Beby, seluruh pelayanan yang disediakan di MPP ini tidak perlu memiliki syarat-syarat yang banyak dalam pengurusan berkas lainnya.
"Karena apa yang akan jadi pembeda jika syarat di setiap stan sama saja seperti di kantor pelayanannya. MPP ini dibangun tujuannya untuk mempermudah masyarakat," ucapnya.
Untuk itu, Beby mengingatkan agar seluruh pelayanan yang dihadirkan membuat pengurusan yang hanya bisa selesai satu hari.
"Tetapi, jika ada pelayanan yang tidak bisa selesai satu hari, maka jangan diadakan di MPP. Pelayanan satu hari itu misalnya, membuat surat kehilangan, pembayaran pajak dan lain-lain," jelasnya.
Berdasarkan data dari DPMPTSP, berikut jumlah pengunjung setiap stan pelayanan di gedung MPP :
1. Pelayanan Disdukcapil: 895 orang
2. pelayanan Imigrasi: 198 orang
3. Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan: 366 orang
4. Pelayanan BPJS Kesehatan: 133 orang
5. Pelayanan Samsat : 75 orang
6. Pelayanan Polrestabes: 56 orang
7. Pelayanan Ikatan Apoteker Indonesia: 81 orang.
8. Pelayanan DPMPTSP : 31 orang.
9. Pelayanan Bank Sumut: 25 orang.
10. Pelayanan Pertanahan: 25 orang.
11. Pelayanan Bapenda Kota Medan: 22 orang.
(cr5/tribun-medan.com)
| 3 Terdakwa Korupsi Dana BOS SMA 16 Medan Mulai Diadil |
|
|---|
| Polisi Akhirnya Ungkap Identitas Mayat Pria Membusuk di Helvetia, Keluarga Tanda Tato Donald Bebek |
|
|---|
| Identitas Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong Medan Helvetia Terungkap, Keluarga Kenal Tato di Kaki |
|
|---|
| RUPS-LB Bank Sumut Kukuhkan Jajaran Direksi Baru, Berikut Daftar Namanya |
|
|---|
| Berita Foto: Warga Antrean Menunggu Penyaluran Dana Bansos di Lapangan Sejati Medan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sejumlah-masyarakat-Kota-Medan-menunggu-antrean-untuk-pengurusan-administrasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.