5 Anggota Pengawas Pemilu di Sumut Meninggal Dunia, Komnas HAM: Beban Kerja Jadi Faktor

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM, Saurlin P Siagian mengatakan, dalam waktu sebulan sebelum pelaksanaan pemilihan umum telah ada 5 anggota Bawaslu di Sumut yang meninggal dunia. 

"Penyelenggara pemilu yang meninggal dunia di antaranya dari Bawaslu sebanyak lima orang, terdiri dua orang dari Kabupaten Tapanuli Utara, satu orang dari Kabupaten Deliserdang, dan dua orang dari Kabupaten Serdangbedagai," ujarnya saat berdiskusi bersama pengurus AJI Medan dan masyarakat sipil di Kota Medan, Senin (12/2/2024). 

Lebih lanjut ia bilang informasi yang diperolehnya pertanggal 15 Februari 2024, penyelenggara pemilu yang meninggal dunia bertambah satu orang dari KPU. Yakni, Ketua KPPS di Kelurahan Babura. 

Menurutnya, kondisi kesehatan dan beban kerja penyelenggaraan pemilu menjadi satu faktor yang menyebabkan meninggal dunia.

Apalagi mendekat pemilihan umum 14 Februari, banyak penyelenggaraan pemilu yang harus sampai bergadang untuk menjaga TPS dan logistik pemilu. 

"Semua penyelenggaraan saat ini sudah sampai di Kecamatan dan mereka harus begadang untuk menjaga surat suara itu. Mulai hari ini sampai besok dan selesai pemilihan umum juga harus dijaga," tambah Saurlin. 

Selama pemilu tambah Saurlin, Komnas HAM turut melakukan pemantauan terhadap keselamatan penyelenggara pemilu. 

Selain agar pelaksanaan jujur dan   adil Komnas HAM juga fokus terhadap hak politik bagi kaum rentan seperti tahanan di lapas, penyandang disabilitas. 

Berkaca dari pemilu 2019 dimana sangat banyak penyelenggara pemilu meninggal dunia, Komas HAM mendorong agar pemilu tahun ini bisa lebih baik dengan menurunkan resiko penyelenggara pemilu yang meninggal dunia. 

"Dan kalau kita liat pemilihan serentak   tahu ini juga   tidak kalah ruwet apalagi dengan tarik menarik dukungan politik. Jadi itu akan fokus pemantauan kami," tutur Saurlin. 

(cr17/tribun-medan.com)