Kesehatan

Mengenal Limpo dan Limfoma, Beda Tumor Jinak dan Kanker Kelenjar Getah Bening yang Berbahaya

Anda pernah mendengar Limfoma? Secara awam orang lebih menyebutnya kanker kelenjar getah bening. Limfoma ternyata beda jauh dengan limpom

Editor: Salomo Tarigan
Medical News Today
Benjolan di Leher 

Limfoma adalah tumor lemak dan benjolan limfoma terdiri dari sel kanker.

Limfoma adalah istilah umum untuk berbagai tipe kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik, sehingga dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.

Menurut tipenya, limfoma dibagi menjadi 2, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin.

Ketua  Perhimpunan Onkologi Indonesia cabang Jakarta Raya (POI Jaya) Prof. Dr. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FINASIM, FACP, memaparkan, kanker adalah masalah kesehatan dengan urgensi yang tinggi. 


Prof. Ikhwan menambahkan dari sekian banyak kanker, limfoma Hodgkin adalah kanker dengan diagnosis yang masih rendah. 


“Kanker kelenjar getah bening jenis Limfoma Hodgkin adalah salah satu kanker yang tingkat diagnosisnya masih rendah. Penyakitnya ada, tapi sayangnya, pada banyak kasus, baru terdiagnosis setelah berada di stadium lanjut," kata dia dalam peringatan “World Cancer Day: ‘Hope, Faith, Love’, Minggu (4/2).


 Mengenal Limfoma Hodgkin


Limfoma Hodgkin (LH) adalah salah satu jenis kanker yang berasal dari sel darah putih yang disebut limfosit. 


Limfosit merupakan komponen sistem limfatik yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. 


Menurut data Globocan tahun 2020, di Indonesia terdapat 1.188 kasus baru limfoma Hodgkin dengan kematian sebanyak 363 kasus.
Ditambahkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes., pihaknya menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh POI Jaya. 


“Kami mengapresiasi segala bentuk kolaborasi untuk mengedukasi masyarakat mengenai penyakit kanker di Indonesia. Sebab akses terhadap informasi dan edukasi seputar penyakit kanker di Indonesia harus terus dilakukan oleh semua pihak. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama," tutur Eva.


Kanker yang ditemukan pada stadium awal melalui deteksi dini dan ditangani secara tepat akan memberikan peluang kesembuhan 90 persen. 


Apalagi saat ini pengobatan untuk limfoma Hodgkin telah tersedia dan tercakup di dalam BPJS Kesehatan. Untuk itu, Masyarakat jangan ragu untuk segera melakukan deteksi dini


Ada sejumlah faktor risiko yang meningkatkan seseorang terkena limfoma Hodgkin di antaranya: (1) Infeksi virus Epstein-Barr. 1 dari 1.000 orang yang terinfeksi virus Epstein-Barr berisiko terkena limfoma Hodgkin; 


(2) Sistem imun. Risiko meningkat pada orang yang terinfeksi HIV (virus penyebab AIDS), orang yang mengonsumsi obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh, dan orang dengan penyakit autoimun; 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved