Tribun Wiki
Mengenal Ragam Tradisi Imlek dan Maknanya
Dalam setiap perayaan Tahun Baru Imlek, ada beragam tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Tionghoa. Simak apa saja tradisi itu
TRIBUN-MEDAN.COM,- Tahun Baru Imlek akan jatuh pada 10 Februari 2024 mendatang.
Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, ada sejumlah tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Tionghoa.
Adapun tradisi Imlek ini sudah dilakukan secara turun temurun.
Bukan tanpa alasan, beragam tradisi Imlek yang dilakukan masyarakat Tionghoa dan masyarakat di China memiliki makna tersendiri.
Baca juga: Resep Kue Bulan yang Dengan Tekstur Lembut dan Manis di Momen Imlek
Namun, pada umumnya, beragam tradisi yang dilakukan masyarakat Tionghoa ini tak terlepas dari adanya harapan mendapat kesehatan dan keberuntungan dalam hidup.
Lantas, apa saja tradisi Imlek tersebut, berikut ulasannya dikutip dari TribunPontianak.
1. Lentera merah China - mengusir nasib buruk
Lentera China biasanya digunakan dalam festival-festival penting seperti Festival Musim Semi (Tahun Baru Imlek hingga Festival Lampion) dan Festival Pertengahan Musim Gugur.
Selama perayaan Imlek, sering kali kita menjumpai lampion digantung di pohon-pohon pinggir jalan, gedung perkantoran, hingga di pintu rumah.
Baca juga: Resep Kue Keranjang yang Biasa Disajikan saat Imlek
Ternyata hal ini merupakan salah satu tradisi di China saat merasakan Imlek.
Menggantung lampion merah di depan pintu dipercaya dapat mengusir sial.
2. Kuplet pintu - harapan terbaik untuk tahun mendatang
Menempel kuplet pintu di pintu ternyata juga menjadi tradisi dalam perayaan Imlek yang sering orang China lakukan.
Kuplet pintu biasanya akan diisi dengan tulisan yang berupa sebuah harapan, doa, hingga pernyataan baik.
Pada perayaan Imlek, kuplet pintu biasanya dipasang berpasangan, karena angka genap dikaitkan dengan keberuntungan dalam budaya China. Bait adalah karya kuas kaligrafi China, dengan tinta hitam di atas kertas merah.
Baca juga: Warna Keberuntungan Imlek 2024 di Tahun Naga Kayu
Dua baris kuplet yang biasanya terdiri dari tujuh (atau sembilan) karakter ditempelkan di kedua sisi ambang pintu.
Kuplet ini seringkali tidak dilepas sampai diperbarui pada tahun baru Imlek berikutnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/01022022_SEMBAHYANG_IMLEK_DANIL_SIREGAR-5.jpg)