Sumut Terkini
300 Hektare Sawah di Desa Sukaraja Batubara Kering, Tanaman Padi Terancam Gagal Panen
Para petani terpaksa menggunakan pompa air untuk mengaliri air ke lahan sawahnya yang saat ini dalam kondisi kekeringan.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, LIMAPULUH - Puluhan petani di Desa Sukaraja, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara terancam gagal panen.
Hal tersebut lantaran puluhan hektare sawah mengalami kekeringan.
Lahan sawah warga tidak mendapat air dari saluran irigasi yang bersumber dari tanggul Sungai Dalu-dalu jebol sehingga air irigasi surut.
Para petani terpaksa menggunakan pompa air untuk mengaliri air ke lahan sawahnya yang saat ini dalam kondisi kekeringan.
Padi yang masih berusia satu bulan tersebut, berdiri di lahan sawah dengan tanah yang kering dan retak.
"Seperti inilah, tidak ada airnya. Kami terpaksa menggunakan pompa untuk menarik air masuk ke lahan kami," ujar salah satu petani, Ngatijo, Rabu (24/1/2024).
Katanya, dengan menggunakan pompa air, pihaknya harus menambah pengeluaran lebih ekstra agar padi-padinya tetap bisa bertahan.
"Pasti minyak, belum lagi biaya sewa pompa kami. Harus ada dana yang lebihlah," ujarnya.
Sejak tanggul Sungai Dalu-dalu jebol, dirinya dan puluhan petani lain harus bekerja ekstra karena air sungai tidak masuk ke areal irigasi sawah.
"Ada 300 hektare sawah disini. Puluhan petani menjerit. Karena ini padi baru ditanami satu bulan. Kami khawatir akan gagal panen," katanya.
Ia berharap, pemerintah dapat memperhatikan kelangsungan para petani di Desa Sukaraja.
Sebab, menurutnya, wilayahnya tersebut merupakan salah satu lumbung padi di Kabupaten Batubara.
"Bantu kami dengan perbaiki tanggul Desa Dalu-dalu. Kami sangat kesusahan semenjak tanggul itu jebol," pungkasnya.
(cr2/tribun-medan.com)