Sumut Terkini

SOSOK Satika Simamora, Istri Bupati Tapanuli Utara, Dikenal Dekat dengan Pelaku UMKM

Satu hal yang membuat ia bersemangat mendampingi UMKM di Taput adalah kepercayaan dan doa para pelaku UMKM baginya.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Satika Simamora saat berada di tengah masyarakat Sibolga, Senin (15/1/2024).  

TRIBUN-MEDAN.com, TARUTUNG - Satika Simamora yang adalah istri Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan punya perhatian khusus di bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tapanuli Utara.

Untuk saat ini, ia ingin mencalonkan diri sebagi calon legislatif (caleg) DPDR Sumatera Utara dari partai PDI Perjuangan.

Hingga saat ini, sebagai Ketua TP PKK sekaligus sebagai istri nomor satu di Taput ini ternyata rajin blusukan ke seluruh UMKM di Taput dan secara khusus bagi para penenun ulos.

Satu hal yang membuat ia bersemangat mendampingi UMKM di Taput adalah kepercayaan dan doa para pelaku UMKM baginya.

"Satu hal yang membuat saya bersemangat adalah bahwa tidak ada yang bisa mengalahkan kebaikan," ujar Satika Simamora beberapa waktu lalu saat disambangi Tribun Medan di Tarutung.

"Kalau saya baik kepada setiap orang dan bersikap positif maka di dalam diri saya juga akan tumbuh hal baik dan positif," ujar Satika Simamora.

Saat akan sambangi para pelaku UMKM, ia meniggalkan dua anaknya di rumah.

Sebagai seorang ibu, hal ini merupakan sebuah tantangan.

"Saya sayang banyak orang, dan aku yakin Tuhan akan sayang sama anak saya. Cepat atau lambat, Tuhan akan jawab," sambungnya.

Segala pikirannya tercurah bagi keberlangsungan UMKM di Taput. Sebagai seorang ketua TP PKK sekaligus Dekranasda.

Bahkan, ia harus membuat motif atau desain yang ingin ditawarkan kepada setiap pelaku UMKM setelah melihat trendy seputar busana dan kerajinan tangan berbahan dasar ulos.

"Kadang, saya juga kasih motif, desainnya untuk pelaku UMKM kita agar bisa diproduksi para pelaku UMKM. Karena hasilnya kan dari hand made. Maka, harga pun tergantung selera pelanggan. Ada uang, ada barang," terangnya.

Dengan melihat ini, ia juga telah membuat spesifikasi para pengrajin. Misalnya untuk motif ulos ikat ada di Desa Muara.

Sementara, untuk songket ada di Kota Tarutung; Siatas Barita dan Sipoholon. Dan, sejumlah UMKM lainnya tersebar di sejumlah kawasan Tapanuli Utara.

Bahkan, ia harus membuat motif atau desain yang ingin ditawarkan kepada setiap pelaku UMKM setelah melihat trendy seputar busana dan kerajinan tangan berbahan dasar ulos.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved