Sumut Terkini
Retribusi Tempat Wisata di Karo Naik, Wisatawan Tak Masalah Asal Pelayanan dan Fasilitas Makin Baik
Saat di depan pos retribusi, wisatawan juga tampak kembali diberikan sosialisasi terkait naiknya retrebusi dari awalnya Rp 7.500 menjadi Rp 10.000.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Retrebusi atau uang masuk ke objek-objek wisata yang berada di bawah Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Karo, resmi naik di awal tahun 2024 ini.
Diketahui, berdasarkan informasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Karo, naiknya retrebusi ini mulai berlaku tanggal 5 Januari kemarin.
Amatan www.tribun-medan.com, di salah satu objek wisata milik Pemkab Karo tepatnya di pintu masuk Bukit Gundaling, terlihat banyak wisatawan yang datang dari luar daerah maupun wisatawan lokal untuk berlibur.
Saat di depan pos retrebusi, wisatawan juga tampak kembali diberikan sosialisasi terkait naiknya retrebusi dari awalnya Rp 7.500 menjadi Rp 10.000.
"Sekarang uang masuk (retrebusi) sudah naik ya pak, sudah ada Perda baru sekarang jadi 10 ribu rupiah per orang," ucap salah satu petugas retrebusi.
Dari pantauan di lapangan, tampak semua pengunjung sudah menerima adanya kenaikan retrebusi sebesar Rp 2.500 ini.
Seperti salah satu wisatawan yang datang Zikrul, mengungkapkan dirinya tidak terlalu mempermasalahkan adanya kenaikan ini.
"Ya enggak apa-apa bang, naiknya juga enggak terlalu tinggi," ujar Zikrul.
Pemuda yang datang dari Kota Medan ini mengaku, adanya kenaikan ini juga telihat masih cukup wajar untuk tempat wisata.
Meskipun demikian, dirinya meminta kepada Pemkab Karo agar ke depan setelah adanya kebijakan kenaikan retrebusi ini bisa diikuti dengan naiknya pelayanan dan fasilitas di lokasi objek wisata.
"Pasti harapannya kalau sudah naik seperti ini uang masuk, ya semakin baik lah fasilitasnya. Karena kita kan masuk sudah bayar, jadi maunya dapat fasilitas yang baik," ucapnya.
Wisatawan lainnya Ari, turut mengungkapkan hal yang tidak jauh berbeda.
Dirinya mengatakan, ke depan pemeliharaan dan pengadaan fasilitas di tempat wisata diharakan bisa semakin baik lagi.
Tak hanya itu, dirinya juga meminta kepada Pemkab Karo agar serius dalam menindak adanya Pungutan Liar (Pungli) yang dapat meresahkan wisatawan.
"Kalau sudah seperti ini, maunya enggak ada kutipan lagi lah. Apalagi kemaren dengar banyak Pungli, maunya sudah nain gini enggak ada lagi Pungli-Pungli, karena kita mau nyaman datang ke sini," ungkapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kendaraan-wisatawan-mengantre-untuk-membayar.jpg)