Pilpres 2024

KETIKA Usulan Presiden Jokowi Tak Digubris KPU, Format Debat Tak Ada Perubahan

Usai pelaksanaan Debat Capres putaran ketiga, Presiden Jokowi mengusulkan agar format debat diubah.

Editor: Juang Naibaho
HO
Usai pelaksanaan Debat Capres ketiga, Presiden Jokowi mengusulkan agar format debat diubah. Pada Debat Capres ketiga, Prabowo Subianto terus diserang soal alutsista bekas hingga anggaran Kemenhan yang mencapai Rp 700 triliun. 

"Dan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alat-alat Alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas, sementara menterinya punya Pak Jokowi punya lebih dari 340 hektar tanah di Republik ini, ini harus diubah," katanya.

Keberpihakan

Peneliti senior dari Imparsial sekaligus Ketua Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf menyampaikan pernyataan Presiden Jokowi soal debat Pilpres ketiga dinilai makin jelas menunjukkan keberpihakan kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Al Araf menilai, pernyataan itu tak hanya menunjukkan Jokowi berpihak pada Prabowo dan putra sulungnya, namun juga sudah mengindikasikan Presiden terlibat aktif untuk pemenangan paslon tersebut.

“Itu statement Pak Jokowi Presiden justru menunjukkan bagaimana jelas presiden tidak netral dan berpihak kepada 02 untuk pemenangan 02, menurut saya,” kata Al Araf dalam diskusi dengan tajuk “Pasca Debat Capres Ketiga” yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan di Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (9/1/2023).

"Karena (Prabowo) KO (kalah debat), akhirnya (Jokowi) ngomongnya begitu, menurut saya, gitu loh. Harusnya diem aja presiden ngapain ngomentarin debat kemarin,” tutur dia.

Al Araf pun menyinggung soal debat pada Pilpres tahun 2019. Menurut dia, Jokowi ketika masih menjadi capres juga banyak menyindir Prabowo selaku lawan kala itu.

Padahal, menurut Al Araf, dalam debat Pilpres ketiga pada Minggu (7/1/2024) malam berisi substansi soal pertahanan.

“Presidennya sendiri Pak Jokowi, 'wah debat kemarin terlalu sensitif enggak substansi, apa namanya, menyindir pribadi",” ucap Al Araf.

“Lah waktu Jokowi 2019 apa enggak nyindir? Nyindir yang mana sih? Pak Jokowi ngomong soal tanahnya Pak Prabowo. Nyidir juga bahwa dia (bilang) ‘saya ini kandidat presiden yang bebas dari kekerasan’,” tambah Al Araf.

Menurut dia, seharusnya Jokowi selaku Presiden RI tidak perlu memberikan komentar apa pun soal proses debat pilpres. “Ngapain presiden ngomentarin debat kemarin malem, enggak ada gunanya," kata Al Araf. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Kompas.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved