Breaking News

Pilpres 2024

KETIKA Usulan Presiden Jokowi Tak Digubris KPU, Format Debat Tak Ada Perubahan

Usai pelaksanaan Debat Capres putaran ketiga, Presiden Jokowi mengusulkan agar format debat diubah.

Editor: Juang Naibaho
HO
Usai pelaksanaan Debat Capres ketiga, Presiden Jokowi mengusulkan agar format debat diubah. Pada Debat Capres ketiga, Prabowo Subianto terus diserang soal alutsista bekas hingga anggaran Kemenhan yang mencapai Rp 700 triliun. 

TRIBUN-MEDAN.com - Usai pelaksanaan Debat Capres putaran ketiga, Presiden Jokowi langsung berkomentar dan mengusulkan agar format debat diubah.

Alasannya, debat capres yang dilakoni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo tidak memberi edukasi. Jokowi bilang, yang terlihat justru saling menyerang personal.

Namun, harapan tinggal harapan. Usulan Presiden Jokowi agar format Debat Capres diubah tak digubris Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari memastikan tidak ada perubahan format dan durasi debat Pilpres keempat dan kelima.

"Tidak (diubah). Cukup. Cukup itu," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari kepada wartawan pada Selasa (9/1/2024).

Diketahui debat kedua calon wakil presiden (cawapres) akan digelar pada 21 Januari 2024 dan debat ketiga capres pada 10 Februari 2024.

"Karena kalau diubah, nanti jadi pertanyaan, kenapa diubah? Karena sudah tiga kali debat, kenapa polanya diubah? Jadi, kalau sudah jadi pola, sudah pakemnya, ya kita ikuti. Kalo ada perubahan pasti akan menimbulkan pertanyaan berikutnya," jelas Hasyim.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai Debat Capres yang digelar pada Minggu (7/1/2024) malam, tidak edukatif dan memungkinkan calon menyerang personal. Jokowi pun mengapungkan harapan agar format debat diubah.

Hasyim juga menegaskan bahwa debat yang digelar sudah melalui berbagai pertimbangan. KPU RI juga selalu menggelar rapat koordinasi secara berkala dengan perwakilan tim masing-masing capres-cawapres.

"Model atau bentuk debatnya sudah disepakati. Ada 6 segmen. Segmen pertama visi-misi/program, segmen 2 dan 3 pertanyaan yang telah disiapkan panelis dan kemudian masing-masing calon menjawab, segmen 4 dan 5 adalah pertanyaan masing-masing calon kepada calon yang lain dan dijawab oleh calon, segmen ke-6 penutup," terangnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku tak melihat substansi visi-misi masing-masing calon presiden pada debat kedua capres yang dihelat di Istora Senayan, Jakarta, dengan tema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, politik luar negeri, dan globalisasi.

Ia hanya melihat saling serang antarcapres. "Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya gak apa asal kebijakan, asal policy, asal visi, gak apa," kata dia.

"Kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton, saya kira akan banyak yang kecewa," ujar Jokowi.

Jokowi bilang, format sehat seharusnya bisa diatur lebih baik untuk memunculkan substansi dan gagasan masing-masing calon yang berdebat.

"Sehingga, debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu, sehingga hidup, saling menyerang gak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," imbuhnya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved