Pilpres 2024

KETIKA Usulan Presiden Jokowi Tak Digubris KPU, Format Debat Tak Ada Perubahan

Usai pelaksanaan Debat Capres putaran ketiga, Presiden Jokowi mengusulkan agar format debat diubah.

Editor: Juang Naibaho
HO
Usai pelaksanaan Debat Capres ketiga, Presiden Jokowi mengusulkan agar format debat diubah. Pada Debat Capres ketiga, Prabowo Subianto terus diserang soal alutsista bekas hingga anggaran Kemenhan yang mencapai Rp 700 triliun. 

Tak cuma itu, Presiden Jokowi mengatakan, tidak semua data soal pertahanan negara bisa dibuka di dalam forum terbuka seperti Debat Capres. Jokowi menyebutkan, memang banyak data pertahanan yang harus dirahasiakan karena menyangkut strategi sebuah negara.

"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista (alat utama sistem persenjataan) itu ada yang bisa terbuka, tapi memang banyak yang harus kita rahasiakan," ujarnya.

"Karena ini menyangkut strategi besar sebuah negara, enggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong enggak bisa. Enggak bisa," katanya lagi menegaskan.

Baca juga: GANJAR Sempat Tantang Jokowi Jujur, Kini Presiden Buka Isi Pembicaraan dengan Prabowo: Bahas Pilpres

Diketahui Debat Capres berlangsung panas setelah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo menampilkan data disertai argumen yang mengkritik Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan (Menhan).

Penampilan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo menuai puja-puji. Bukan hanya dari kalangan pengamat, tetapi juga dari warga net di media sosial (medsos).

Terkait komentar Presiden Jokowi tentang Debat Capres jadi momentum serangan personal, empat capres-cawapres kompak membantahnya.

Anies Baswedan membantah telah menyerang pribadi saat debat ketiga capres. Anies menyebutkan, debat itu murni membahas tentang kebijakan pertahanan.

"Sebenarnya yang dibahas tadi malam semua soal kebijakan, kebijakan-kebijakan yang dilakukan, dan ini adalah bagian dari publik bisa melakukan penilaian atas kebijakan yang dibuat," kata Anies di Gorontalo, Senin (8/1/2024).

Anies menilai, sangat aneh jika ada yang memandang pembahasan tersebut sebagai serangan personal. "Ini sama sekali tidak ada yang personal, semuanya adalah tentang kebijakan. Bisa direview ulang kok apa yang kemarin dibahas," ujarnya.

Bahkan, dia terkejut Presiden Jokowi yang melontarkan hal itu. Ia terkejut seorang kepala negara yang harusnya netral ikut mengomentari jalannya debat dan mengusulkan aturan main perdebatan.

"Jadi saya malah agak terkejut Pak Presiden kok berkomentar soal debat ya? Jadi saya tidak mau berkomentar terlalu banyak dah, biar publik aja nanti yang menilai," imbuh dia.

Senada, Ganjar Pranowo juga tak sependapat dengan komentar Presiden Jokowi perihal jalannya debat capres ketiga.

Ganjar menegaskan yang dia serang dalam debat adalah program para capres lainnya. "Saya gak menyerang personal. Saya menyerang program," kata Ganjar di Kawasan Senayan, Senin (8/1/2024) malam.

Terkait data pertahanan yang tidak bisa sembarangan dibuka ke publik seperti toko kelontong, Ganjar menanggapi santai.

Ganjar mengatakan, data pertahanan itu buktinya diperoleh dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam). "Ada datanya di Kemenko Polhukam, terbuka itu di website," kata Ganjar.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved