Pilpres 2024

KPU Tak Gubris Usul Presiden Jokowi Agar Format Debat Capres Diubah, Begini Pernyataan Hasyim Asyari

Usulan Presiden Jokowi agar format Debat Capres diubah ternyata tak digubris oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Editor: Juang Naibaho
HO
Usulan Presiden Jokowi agar format Debat Capres diubah tak digubris oleh KPU RI. Pada Debat Capres ketiga, Prabowo Subianto terus diserang soal alutsista bekas hingga anggaran Kemenhan yang mencapai Rp 700 triliun. 

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, debat kemarin berlangsung dengan adu data, sindiran, dan ketegangan yang wajar dalam suasana debat sejati.

"Meskipun perdebatan dapat sengit, perlu dihindari serangan personal. Contohnya, statemen Prabowo mengkritik Anies terkait etika tidak seharusnya menyentuh karakter pribadi," ungkap Pangi, dikutip tribun-medan.com dari Tribunnews, Selasa (9/1/2024).

"Publik menanti gagasan, pikiran, isu, program, kebijakan, dan ide dalam debat capres, bukan serangan personal. Sayangnya, dalam debat terakhir, terlihat lebih banyak manuver penyerangan pribadi daripada fokus pada substansi debat," imbuhnya.

Pangi memberikan perhatian khusus kepada debat antara Anies dengan Prabowo. Kritik Anies dinilai langsung menyerang ke jantung pertahanan Prabowo.

"Prabowo harusnya tidak perlu emosional, sampai terkesan perang urat saraf, terpancing, reaksioner, di dalam debat fokus saja, yang ditanya itu yang dijawab, sehingga Prabowo tidak lelah sendiri karena terpancing emosional," ungkapnya.

"Ganjar dan Anies sangat berani untuk mengkritik, blak-blakan adu data, sehingga membuat Prabowo kehilangan pesona gemoy-nya."

"Kalau mau kasih nilai debat ketiga capres kali ini, Anies memperoleh poin 8, Ganjar 7 dan Prabowo poin 5 dari aspek gagasan, kontekstual, studi kasus dan penguasaan serta wawasan kecerdasan berfikir masing-masing capres," bebernya.

Menurutnya, debat kali ini adalah panggung emas Ganjar dan Anies. Keduanya lebih dominan menguasai panggung.

"Kemungkinan beliau akan mendapatkan sentimen yang lebih positif, sangat mahir dan piawai dalam penguasaan panggung, bagus dalam menyajikan dan adu data, bukan asumsi dan persepsi atau pikiran liar semata," ungkapnya. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved