Pilpres 2024
KPU Tak Gubris Usul Presiden Jokowi Agar Format Debat Capres Diubah, Begini Pernyataan Hasyim Asyari
Usulan Presiden Jokowi agar format Debat Capres diubah ternyata tak digubris oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
TRIBUN-MEDAN.com - Usulan Presiden Jokowi agar format Debat Capres diubah ternyata tak digubris oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua KPU RI Hasyim Asyari memastikan tidak ada perubahan format dan durasi debat Pilpres keempat dan kelima.
"Tidak (diubah). Cukup. Cukup itu," kata Ketua KPU RI Hasyim Asyari kepada wartawan pada Selasa (9/1/2024).
Debat kedua calon wakil presiden (cawapres) akan digelar pada 21 Januari 2024 dan debat ketiga capres pada 10 Februari 2024.
"Karena kalau diubah, nanti jadi pertanyaan, kenapa diubah? Karena sudah tiga kali debat, kenapa polanya diubah? Jadi, kalau sudah jadi pola, sudah pakemnya, ya kita ikuti. Kalo ada perubahan pasti akan menimbulkan pertanyaan berikutnya," jelas Hasyim.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai Debat Capres yang digelar pada Minggu (7/1/2024) malam, tidak edukatif dan memungkinkan calon menyerang personal. Jokowi pun mengapungkan harapan agar format debat diubah.
Hasyim juga menegaskan bahwa debat yang digelar sudah melalui berbagai pertimbangan. KPU RI juga selalu menggelar rapat koordinasi secara berkala dengan perwakilan tim masing-masing capres-cawapres.
"Model atau bentuk debatnya sudah disepakati. Ada 6 segmen. Segmen pertama visi-misi/program, segmen 2 dan 3 pertanyaan yang telah disiapkan panelis dan kemudian masing-masing calon menjawab, segmen 4 dan 5 adalah pertanyaan masing-masing calon kepada calon yang lain dan dijawab oleh calon, segmen ke-6 penutup," terangnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku tak melihat substansi visi-misi masing-masing capres pada debat bertema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, politik luar negeri, dan globalisasi. Ia hanya melihat saling serang antarcapres.
"Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya gak apa asal kebijakan, asal policy, asal visi, gak apa," kata dia.
"Kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton, saya kira akan banyak yang kecewa," ujar Jokowi.
Jokowi bilang, format sehat seharusnya bisa diatur lebih baik untuk memunculkan substansi dan gagasan masing-masing calon yang berdebat.
"Sehingga, debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu, sehingga hidup, saling menyerang gak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," imbuhnya.
Tak cuma itu, Presiden Jokowi mengatakan, tidak semua data soal pertahanan negara bisa dibuka di dalam forum terbuka seperti Debat Capres. Jokowi menyebutkan, memang banyak data pertahanan yang harus dirahasiakan karena menyangkut strategi sebuah negara.
"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista (alat utama sistem persenjataan) itu ada yang bisa terbuka, tapi memang banyak yang harus kita rahasiakan," ujarnya.
| Nama 55 Anggota DPRD DI Yogyakarta Periode 2024-2029, PDIP Kursi Terbanyak Disusul Gerindra dan PKS |
|
|---|
| Nama 50 Anggota DPRD Surabaya 2024-2029, PDIP, Gerindra dan PKB Raup Kursi Terbanyak |
|
|---|
| NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3 |
|
|---|
| USAI Nyatakan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Minta Relawan Perubahan Jangan Berhenti Berjuang |
|
|---|
| PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Prabowo-Subianto-terus-diserang-soal-alutsista-bekas-ssssss.jpg)