HEBOH Guyonan Zulkifli Hasan Dinilai Penistaan Agama, Aksi Massa di Mabes Polri Suarakan Penangkapan

Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) mendapat sorotan terkait dugaan penistaan agama.

Editor: Juang Naibaho
Tribun Medan
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua MUI 

 

TRIBUN-MEDAN.com - Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) mendapat sorotan terkait dugaan penistaan agama.

Pernyataan Zulkifli Hasan yang diduga mengandung unsur penistaan agama terjadi saat membuka acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang.

Ketika itu, Zulkifli Hasan mengungkapkan keheranan soal perubahan sikap akhir-akhir ini tepatnya di tahun politik.

"Saya keliling daerah, Pak Kiai. Sini aman, Jakarta nggak ada masalah, yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat Maghrib baca, 'waladholin... ', Al-Fatihah baca 'waladholin..' Ada yang diem sekarang, pak. Lho kok lain," kata politisi asal Lampung itu.

"Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu," imbuhnya.

Adapun yang dimaksud Zulhas, kelanjutan surat Al-Fatihah itu seharusnya adalah "Amin" yang dibaca bersamaan imam dan makmumnya. Kemudian Zulhas juga mengatakan ada yang duduk tahiyat menunjuk menggunakan dua jari.

"Itu kalau tahiyatul akhir awalnya gini (menunjukan jari telunjuk), sekarang jadi gini (menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengah)," ucap Zulhas

Aksi Massa di Mabes Polri

Pernyataan itu memantik reaksi dari sejumlah pihak. Pada Kamis (21/12/2023) siang, seklompok masa mengatasnamakan Forum Umat Islam Bersatu (FIB) menggelar aksi di Mabes Polri, Jakarta.

Massa menyuarakan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menangkap Zulkifli Hasan terkait dugaan melakukan penistaan agama.

Mereka datang dengan sebuah mobil komando dan sejumlah sepeda motor langsung menggelar orasi dengan membentangkan dua spanduk besar.

"Pada hari ini kami dari Forum Umat Islam Bersatu (FIB) menggelar aksi demo tentang penistaan agama yang dialkukan oleh Zulkifli Hasan dimana Zulkifli Hasan telah mencederai nilai-nilai agama," kata Ketua Umum FIB, Rahmat Himran kepada wartawan, Kamis.

Menurut dia, pernyataan Zulhas soal sebutan amin dalam surat Al-fatihah saat pelaksanaan salat hingga gestur telunjuk saat duduk Tahiyat tidak bisa dijadikan guyonan.

"Ini adalah merupakan penistaan agama yang sangat keji. Apalagi Majelis Ulama Indonesia telah menyatakan bahwa apa yang dinyatakan oleh Zulkifli Hasan merupakan bentuk penistaan agama," jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved