Medan Terkini
Kadisdukcapil Bantah NIK KTP Delapan Imigran Gelap asal Rohingya Berasal dari Medan
Kadisdukcapil Medan, Baginda Siregar membantah NIK KTP yang dimiliki delapan imigran gelap asal Rohingya, Bangladesh berasal dari Kota Medan.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDANcom,MEDAN - Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil) Medan, Baginda Siregar membantah Nomor Induk Kependudukan (NIK) Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dimiliki delapan imigran gelap asal Rohingya, Bangladesh berasal dari Kota Medan.
Dijelaskan Baginda, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, NIK yang dimiliki delapan imigran gelap itu tidak terdaftar di Kota Medan.
Baginda menerangkan pihaknya sudah melakukan verifikasi internal dan memastikan adanya pemalsuan data.
"Kami hanya ingin meluruskan NIK KTP yang dimiliki delapan imigran tersebut Bukan NIK Kota Medan. Dan kami menemukan adanya pemalsuan data," jelasnya, Kepada Tribun Medan, Rabu (20/12/2023).
Disinggung pernyataan Wali Kota Medan yang menerangkan NIK tersebut merupakan NIK Kota Medan, Baginda mengatakan ada kekeliruan saat penyampaian tersebut.
"Itulah ini kami luruskan bahwa NIK yang dimiliki delapan Imigran itu bukan NIK Kota Medan," tegasnya.
Dikatakan Baginda, untuk proses pembuatan KTP delapan WN Bangladesh juga tidak terdaftar di Disdukcapil Medan.
"Kami lakukan pemeriksaan verifikasi data dari foto KTP tersebut, Namun hasilnya untuk proses pembuatan KTP tidak terdaftar di Disdukcapil Medan," jelasnya.
Sementara itu beberapa waktu lalu diberitakan, Wali Kota Medan Bobby Nasution memastikan, Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dimiliki oleh delapan imigran gelap asal Rohingya, Bangladesh palsu.
Diakui Bobby Nasution, Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang di dapatkan oleh delapan imigran tersebut memang NIK Kota Medan.
"Kita sudah lakukan pemeriksaan, sejauh ini dari hasil pemeriksaan KTP yang dimiliki oleh mereka (delapan imigran) itu Palsu. Namun untuk NIK nya itu memang NIK Kota Medan. Tapi begitu di buka nama dan NIK dan fotonya itu berbeda," terang Bobby Nasution, Senin (18/12/2023).
Bobby menerangkan, untuk card KTP milik delapan imigran yang di dapat dari Kota Medan itu berbahan biasa selayaknya ID Card kerja.
"Itu seperti sindikat kita lihat, card (kartunya) seperti yang saya pakai ini bahannya berbeda dari KTP tapi kalau sekilas mirip KTP memang. Card nya itu sama seperti card card E-Toll segala macam tapi fotonya diganti dengan foto mereka. Tapi memang NIK nya betul milik warga Medan. Tapi data dirinya bukan data diri si orang Rohingya," terangnya.
Bobby juga mengaku dari sebagian NIK yang digunakan oleh orang Rohingya itu, pemilik NIK sebenarnya ada yang masih hidup.
"Ada yang masih hidup ada yang tidak itu lah dinamakan pemalsuan data," ucapnya.
| 3 Terdakwa Korupsi Dana BOS SMA 16 Medan Mulai Diadil |
|
|---|
| Polisi Akhirnya Ungkap Identitas Mayat Pria Membusuk di Helvetia, Keluarga Tanda Tato Donald Bebek |
|
|---|
| Identitas Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong Medan Helvetia Terungkap, Keluarga Kenal Tato di Kaki |
|
|---|
| RUPS-LB Bank Sumut Kukuhkan Jajaran Direksi Baru, Berikut Daftar Namanya |
|
|---|
| Berita Foto: Warga Antrean Menunggu Penyaluran Dana Bansos di Lapangan Sejati Medan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Delapan-imigran-asal-Bangladesh.jpg)