Medan Terkini

Jawaban Bobby Heboh Imigran Rohingya Bikin KTP di Medan, Anggota DPR Sindir Kelakuan Oknum Birokrat

Viral pengungsi atau imigran gelap Rohingya memasuki wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).8 orang menggunakan KTP palsu yang dibuat di Medan.

Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Wali Kota Medan Bobby Nasution (kiri) 

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Medan dan berakhir ke Nusa Tenggara Timur.

Saat diperiksa petugas, mereka mengaku telah tinggal di NTT selama dua pekan.


Tak hanya fasih berbahasa Indonesia para pengungsi ini memiliki KTP dengan alamat di sejumlah kabupaten di NTT.

KTP itu mereka buat di Medan dengan membayar Rp 300 ribu setiap orang.

Mereka mengaku memasuki Indonesia untuk mencari pekerjaan.

Penjelasan Wali Kota Bobby Nasution

Wali Kota Medan Bobby Nasution memastikan, Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dimiliki oleh delapan imigran   gelap asal Rohingya, Bangladesh  palsu. 


Dikatakan Bobby Nasution dari hasil pemeriksaan, sejauh ini belum ada pihak ASN Pemko Medan khususnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) yang terlibat di dalamnya. 


Diakui Bobby Nasution, Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang di dapatkan oleh delapan  imigran tersebut memang NIK Kota Medan. 

Wali Kota Medan Bobby Nasution
Wali Kota Medan Bobby Nasution (Tribunmedan.com/Anisa)


"Kita sudah lakukan pemeriksaan, sejauh ini  dari hasil pemeriksaan KTP yang dimiliki oleh mereka (delapan imigran) itu Palsu. Namun untuk NIK nya itu memang NIK Kota Medan. Tapi begitu di buka nama dan NIK  dan fotonya itu berbeda," terang Bobby Nasution, Senin (18/12/2023).


Bobby menerangkan, untuk card KTP milik delapan imigran yang di dapat dari Kota Medan  itu berbahan  biasa selayaknya ID Card kerja. 


"Itu seperti sindikat kita lihat, card (kartunya)  seperti yang saya pakai ini bahannya berbeda dari KTP tapi kalau sekilas mirip KTP memang. Card nya itu sama seperti card card  E-Toll segala macam tapi fotonya diganti dengan foto mereka. Tapi memang NIK nya betul milik warga Medan. Tapi data dirinya bukan data diri si orang Rohingya," terangnya. 


Bobby memastikan sejauh ini pihaknya masih mendalami kasus delapan KTP Medan yang bisa didapatkan oleh orang imigran tersebut.


"Sudah kita dalami, kita tanya, sejauh ini belum ada keterlibatan pihak ASN Pemko Medan. Akan tetapi kita akan crsocek terus apakah ada keterlibatan pemerintah Kota Medan," jelasnya. 


Bobby juga mengaku dari sebagian NIK yang digunakan oleh orang Rohingya itu,   pemilik NIK sebenarnya ada yang  masih hidup.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved