Berita Medan

BBSU Paparkan Capaian di Tahun 2023, Revitalisasi Bahasa Daerah Hingga Penyusunan Kamus Ulu

Tiga program tersebut yakni, perlindungan bahasa dan sastra daerah, literasi kebahasaan dan kesastraan, serta internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara Hidayat Widiyanto sampaikan capaian program di tahun 2023 melalui Taklimat Media, yang berlangsung di Grand City Hall Medan, Selasa (5/12/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Balai Bahasa Sumatera Utara (BBSU) sampaikan capaian program di tahun 2023, yang terfokus pada tiga program utama, Selasa (5/12/2023).

Tiga program tersebut yakni, perlindungan bahasa dan sastra daerah, literasi kebahasaan dan kesastraan, serta internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (BBSU) Hidayat Widiyanto menyampaikan perlindungan bahasa daerah dilakukan dengan berbagai agenda melalui revitalisasi bahasa.

Hingga tahun 2023, terdapat 3 bahasa daerah yang direvitalisasi di Sumatera Utara, dengan capaian di 10 kabupaten/kota.

Tiga bahasa tersebut yakni, bahasa Melayu dialek Panai di Kabupaten Labuhan Batu, bahasa Melayu dialek Sorkam di Kabupaten Tapanuli Tengah, bahasa Batak dialek Mandailing-Angkola di Kota Padangsidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara.

"Pada 2023 ini kami mengajak Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat untuk bahasa Melayu dialek Langkat, Kabupaten Asahan untuk bahasa Melayu dialek Asahan/Tanjungbalai, dan Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbanghasundutan, dan Kabupaten Samosir untuk bahasa Batak dialek Toba," ujar Hidayat, kepada Media melalui Taklimat Media di Medan, Selasa (5/12/2023).

Perlindungan bahasa daerah juga terealisasi melalui penerbitan buku bacaan anak berbahasa daerah.

Sebanyak 70 buku lebih berhasil diterbitkan BBSU di tahun 2023 ini, yang berasal dari karya 10 orang pemenang Sayembara Menulis Cerita Anak Dwibahasa, hasil Bimtek Penerjemahan Cerita Anak, penerjemahan Naskah Budaya Bahasa Daerah, dan hasil Bimtek Juru Bahasa Isyarat.

"Produk-produk penerjemahan ini merupakan bagian dari ikhtiar Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara dalam mendukung pemajuan Gerakan Literasi Nasional yang diimplementasikan melalui penerbitan buku bacaan bermutu," jelasnya.

Kemudian, disampaikan Hidayat capaian program perkamusan dan peristilahan di tahun 2023 ini, yakni penyusunan kamus Ulu-Indonesia.

"Kegiatan ini merupakan upaya untuk melestarikan bahasa daerah dengan cara menginventarisasi dan mendeskripsikan kosakata bahasa Ulu dalam bentuk kamus," ungkapnya.

Kamus tersebut terdiri dari 3.650 lema, juga telah mengajukan 500 lema untuk masuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

"Teman-teman juga mengumpulkan 500 kata untuk pengayaan KBBI, dan menurut validasi pusat bahwa hampir 90 persen akan diterima," kata Hidayat.

Selain program tersebut, BBSU juga terus melakukan upaya peningkatan literasi melalui berbagai kegiatan literasi, salah satunya pemutakhiran komunitas literasi.

"Juga melalui festival literasi yang melibatkan 80 pegiat literasi dari 37 komunitas literasi (Komlit) di 20 kabupaten/kota. Bertujuan membina Komlit dengan pelatihan manajemen, keterampilan, dan penyusunan program literasi," tambahnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved