Viral Medsos

JERITAN Tangis Marlena Marbun Atas Kematian Putrinya Puji Sagala: Anak Hasianku Dirudapaksa

Pujis Sagala dicekoki minuman keras yang diduga dicampur dengan obat-obatan hingga dirudapksa para pelaku di kamar kos-kosan.

|
Editor: AbdiTumanggor
FB
Meninggalnya seorang siswi SMK kelas I di Medan berinisial Puji Sagala berusia 15 tahun, warga Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang, Sumatera Utara. Menurut orang tua korban, Udin Sagala, peristiwa yang menimpa putrinya ini terjadi, pada Jumat (1/12/2023). (FB) 

Ia menjelaskan bahwa setelah itu nomor anaknya tidak aktif sampai ditemukan di kos-kosan di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, dalam kondisi trauma berat.

Setelah itu anaknya ini dibawa ke klinik lalu di rujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

"Kondisinya trauma kali, pokoknya dia kek ketakutan, terus saya peluk tiba-tiba dia menjerit," bebernya.

Lebih lanjut, Marlena Marbun menuturkan, setelah selesai di rawat di rumah sakit Bhayangkara Medan, pihak keluarga memutuskan untuk membawa korban kembali ke rumah.

Hal itu dilakukan keluarga, agar bisa menyembuhkan trauma yang dialami anaknya. Namun, setelah dirawat di rumah, korban kembali kejang-kejang dan hidung serta mulutnya mengeluarkan buih. Lalu, keluarga pun membawa korban ke rumah sakit Haji Adam Malik Medan, setibanya di sana korban pun dinyatakan meninggal dunia, pada Sabtu (2/12/2023) dinihari.

Puji sagala bersama adik2nya
Semasa hidup Puji Sagala bersama adik-adiknya di Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang, Sumatera Utara. (FB)

Korban dicekoki minuman keras dan obat-obatan hingga dirudapaksa

Menurut ayah korban, Udin Sagala, peristiwa yang menimpa putrinya ini terjadi, pada Jumat (1/12/2023) kemarin.

Awalnya, putri pertamanya ini berpamitan ke sekolah. Namun, hingga malam hari tidak kunjung pulang. Pihak keluarga yang panik, mencoba mencari tahu keberadaan anaknya. Sebab, sebelumnya korban sempat mengabari pihak keluarga bahwa ia sedang ikut ekstrakurikuler.

"Anak saya itu awalnya bersekolah seperti biasa. Pergi pagi, biasa kalau Jumat itu sekolah nya cepat pulang. Saya juga sempat menanyakan kepada kawan-kawannya, katanya anak saya lagi ikut ekstrakurikuler," kata Udin kepada Tribun-medan, Senin (4/12/2023).

Lalu, hingga malam hari anaknya tidak kunjung pulang dan tidak ada kabar. Ia pun semakin panik dan kuatir. Kemudian, dia pun kembali menanyakan kembali keberadaan anaknya bersama temannya yang kebetulan tinggal di dekat rumah mereka. "Setelah jam 7 malam, saya tanya lagi sama temannya, sebetulnya di mana anak saya, kawannya jawab nggak tahu," sebutnya.

Ia menjelaskan, tak lama teman anaknya ini mendapat telpon dari nomor korban. Lalu, temannya ini memberitahukan kepada orang tua korban.

"Bunyilah hp dia, kebetulan nomor anak saya yang manggil, saya angkat rupanya yang ngomong itu ibu-ibu ngasih tahu kondisi dan posisi anak saya," ucapnya.

puji sagala meninggal dunia
Meninggalnya seorang siswi SMK kelas I di Medan berinisial Puji Sagala berusia 15 tahun, warga Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang, Sumatera Utara. Menurut orang tua korban, Udin Sagala, peristiwa yang menimpa putrinya ini terjadi, pada Jumat (1/12/2023). (FB)

Dijelaskannya, setelah mendapatkan telepon tersebut ia dan istrinya pun langsung menuju ke lokasi di sebuah kost-kostan di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.

Sesampainya di kost dua lantai itu, kondisi di tempat itu sudah ramai. Lantas, ia pun segera mencari keberadaan anaknya.

"Saya naik tangga. Saya bertanya siapa yang bawa anak saya kemari. Jadi ada kawannya ngasih tahu bahwa mereka sedang ada acara manggang-manggang di situ," ujarnya.

Lalu, ia pun langsung menuju ke salah satu kamar kost yang gelap gulita. Di sana, Udin Sagala melihat anaknya dalam kondisi tertidur dan ditutupi pakai kain panjang.

"Di kamar itu, saya lihat anak saya tertidur sudah nggak sadarkan diri, pandangan kosong, badannya pucat," katanya.

Tidak hanya itu, ia juga melihat adanya darah yang keluar dari kelamin anaknya ini.

Di lokasi, ia juga menemukan beberapa botol kemasan yang diduga isinya sudah dicampur dengan obat.

Selain itu, dia jug menemukan beberapa kotak alat kontrasepsi baru dan bekas.

"Celananya yang dipakai sudah nggak itu lagi, anak saya sudah makai celana training, bukan pakaian sekolahnya lagi," ucapnya.

Kemudian, Udin pun curiga dengan salah seorang laki-laki yang saat itu berada di lokasi. Lantas, ia pun mempertanyakan siapa yang membawa anaknya ke kostan tersebut sampai kondisi anaknya tidak sadarkan diri. Lalu, teman laki-laki anaknya ini pun mengaku bahwa dia yang membawa korban ke kostan tersebut.

"Saya tertuju sama satu orang perwakilannya itu seperti orang Nias, saya tanya dia akhirnya dia mengaku," bebernya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa setelah itu anaknya pun dilarikan ke klinik untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara, teman laki-lakinya itu di bawa ke Polsek Medan Tuntungan.

"Sesampainya di Polsek Tuntungan, karena diduga itu kasus Rudapaksa jadi dilimpahkan ke Polrestabes Medan," bebernya.

Lalu, setelah dilakukan perawatan medis korban pun di bawa pulang dengan niat Keluarga agar dirawat di rumah. Keesokan harinya korban kembali kejang-kejang, mulut dan hidungnya mengeluarkan busa. Kemudian, keluarga membawa korban ke Rumah Sakit Haji Adam Malik untuk di lakukan perawatan kembali, pada Sabtu (2/12/2023) dinihari.

Namun, setibanya di sana korban pun dinyatakan meninggal dunia. Ia pun berharap kepada pihak kepolisian, agar bisa mengungkap kasus tersebut dan menangkap terduga pelaku lainnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa menjelaskan bahwa, saat ini kasus tersebut masih dalam penanganan pihak kepolisian. "Satu orang pelaku sudah diamankan, kasusnya masih penyelidikan," pungkasnya.

(Cr11/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved