Berita Simalungun Terkini
Bank Sampah di Sidamanik Beri Keuntungan pada Warga yang Bijak Memilah Limbah
Kalau per bulan, kita bisa tampung berat sampah total 1,7 ton. Jadi kalau ada produk fashion, itu bisa kita oleh menjadi suvenir dan kita jual.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Kedisiplinan dalam memilah sampah pada akhirnya memberi berkah pada diri sendiri. Pemahaman inilah yang ingin diwujudkan oleh kelompok ibu-ibu di Nagori Sait Buttu, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, di mana limbah rumah tangga menjadi berkah untuk keluarga kembali.
Bank Sampah Simpatik mengelola berton-ton sampah dalam beberapa tahun terakhir. Bank Sampah menerima hampir seluruh sisa limbah rumah tangga masyarakat setempat untuk diolah sehingga memiliki nilai jual tinggi.
"Plastik asoy dulu kan dibuang. Sekarang plastik asoy kalau sudah dibersihkan dan dikumpulkan, itu bisa dijual ke kita, kemudian botol plastik, beberapa jenis kertas, minuman kaleng dan seng. Pokoknya kita tampung," kata Tiamsi Napitu, Sekretaris Bank Sampah Sidamanik.
"Tidak seperti botot ya, kita di sini namanya Bank Sampah. Kita di sini berdiri dengan dasar kelompok masyarakat. Kita kerja sosial. Jadi warga yang menjual sampahnya, kita hargai," sambungnya kembali.
Tiamsi menyampaikan, besaran dan klasifikasi sampah yang dihargai adalah sebagai berikut : sampah plastik Rp 2000; buku/kertas Rp 1000; besi Rp 5.000; alumunium Rp 18 ribu; seng Rp 500; dan kaleng Rp 1.500.
Setelah diterima, beberapa sampah tersebut akan diolah sedemikian rupa. Seperti beberapa sampai plastik kemasan menjadi beberapa produk fashion seperti keranjang, tempat tisu dan lain-lain. Begitu pula dengan pembentukan pupuk kompos dari beberapa sampah nabati, serta beberapa sampah lainnya yang layak dijual ke pengepul besar.
Adapun pendirian Bank Sampah Simpatik saat ini berdiri di lahan aset Nagori Sait Buttu ini mendapat bantuan dari Bank Indonesia Kantor Perwakilan Pematang Siantar.
"Kalau per bulan, kita bisa tampung berat sampah total 1,7 ton. Jadi kalau ada seperti produk fashion itu bisa kita oleh menjadi suvenir dan kita jual untuk warga untuk menjadi suvenir-suvenir pernikahan," pungkasnya.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
IKuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
| JR Saragih dan Bungaran Saragih Menerima Anugerah Pahlawan Nasional untuk Tuan Rondohaim Saragih |
|
|---|
| Masyarakat Adat Sihaporas Dikabarkan Diserang Sejumlah Pekerja PT TPL |
|
|---|
| Polisi Tangkap Pencuri Kotak Infak Masjid Asy Syuhada Simalungun, Barang Bukti Rp 1,6 Juta dan Keris |
|
|---|
| Bupati Simalungun Anton Saragih Kesal, Konflik Kades dan Maujana Purwodadi Justru Korbankan Warga |
|
|---|
| Bupati Simalungun Anton Saragih Copot Kadis Pemdes, Dinilai Gagal Redam Konflik Desa Purwodadi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bank-Sampah-di-Sidamanik-tak-cuma-tempat-pembuangan-akhir_.jpg)