Breaking News

Berita Simalungun Terkini

Bupati Simalungun Anton Saragih Copot Kadis Pemdes, Dinilai Gagal Redam Konflik Desa Purwodadi

Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih mencopot Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagori (Desa), Sarimuda Purba.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
FACEBOOK/SARIMUDA PURBA
DICOPOT: Sarimuda Purba, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Nagori yang dicopot oleh Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih. 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih mencopot Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagori (Desa), Sarimuda Purba, pada Rabu (20/8/2025) kemarin. Hal ini diduga karena yang bersangkutan gagal menengahi konflik Nagori Purwodadi yang ada di Kecamatan Pematang Bandar. 

Sebagaimana yang terjadi saat ini, Suyanto selaku Kepala Desa (Pangulu) Purwodadi terlibat konflik dengan Maujana yang merupakan Parlemen Desa sejak tahun 2024.

Alhasil penyerapan Anggaran Dana Desa Tahun 2025 tak pernah terjadi. 

Adapun Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PMPN Kabupaten Simalungun untuk sementara diserahkan kepada Elyanto Purba yang saat ini menjabat sebagai Inspektur Pembantu pada Inspektorat Daerah Kabupaten Simalungun. 

"Iya bang benar," ujar Elyanto saat ditanyai mengenai dirinya ditugaskan sebagai Plt Kadis PMPN Kabupaten Simalungun, Kamis (21/8/2025). 

Sebelumnya, Jumat (15/8/2025) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih yang memanggil para pihak bertikai menyesalkan kisruh yang terjadi di Nagori (Deda) Purwodadi akhirnya merembet pada hak masyarakat yang tak terpenuhi.

Konflik internal pimpinan desa ini, ujar Bupati, mengakibatkan 1400 warga tak menerima BLT. Hal lain yakni kegiatan perbaikan infrastruktur dan ketahanan pangan ikutan tak berjalan. 

"Yang jelas yang dapat santunan, sekarang tidak dapat. Ada 1400 warga yang tidak dapat akibat Pangulu dan Maujana konflik dalam hal ini. Yang korban kan yang 1400 warga ini. Warga nggak mau tahu apa yang terjadi, mereka hanya butuh haknya. Akibat siapa itu?," kata Anton. 

"Kan kasihan itu masyarakat. Akibat ulah siapa ini? Siapa gara-garanya?," katanya. 

Bupati Anton pun meminta baik Pangulu Suyanto maupun Maujana yakni Adi Elbert menurunkan ego masing-masing demi mewujudkan empati kepada masyarakat.

Gara-gara konflik ini, ujar Bupati, banyak warga tak mendapatkan haknya. 

(alj/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved