Tribun Wiki

Mengenal Apa Itu Sulang Silima pada Suku Pakpak

Setiap suku mempunya struktur sosial masing-masing seperti halnya pada suku Pakpak. Mereka mengenal istilah Sulang Silima

Editor: Array A Argus
Diskominfo Pakpak Bharat
LOMBA PERMAINAN TRADISIONAL SUKU PAKPAK: Menjelang puncak perayaan pesta budaya "Oang-oang" tersebut, Pemkab Pakpak Bharat menyelenggarakan berbagai lomba menyanyi dan permainan tradisionil suku Pakpak di Lapangan Napasengkut (Empu Bada), Kota Salak, pada Jumat (7/10/22). 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Dalam adat istiadat suku di Indonesia, dikenal beragam struktur sosial yang mengatur tatanan hidup masyarakatnya.

Sama halnya dengan suku Pakpak di Sumatra Utara yang juga mengenal struktur sosial.

Dalam struktur sosial ini, ada dikenal dengan sebutan Sulang Silima.

Baca juga: Pengurus Lembaga Sulang Silima Banurea Sedunia Temui Sekda Pakpak Bharat, Sampaikan Hal Ini

Sulang Silima adalah sebuah falsafah yang terdiri dari seperangkat nilai-nilai, kaidah-kaidah dan norma-norma adat istiadat suku Pakpak yang sudah melekat sejak individu lahir sampai meninggal.

Dikutip dari laman Pemkab Dairi, Sulang Silima ini terbagi dalam lima kelompok:

  • Sinina Tertua atau Sulang Perisang-isang.

Sinina Tertua atau Sulang Perisang-isang ini adalah keturunan atau generasi tertua dalam suku Pakpak.

Baca juga: Tradisi Upacara Mameree Cinta Lao pada Suku Pakpak di Sumut

  • Sinina Penengah atau Sulang Pertulan Tengah

Sulang Pertulan Tengah adalah keturunan atau generasi yang di tengah

  • Sinina Terbungsu atau Sulang Perukur-ukur

Sulang Perukur-ukut ini adalah keturunan terbungsu

Baca juga: Mengenal Oles Pardaibaitak, Kain Tenun Khas Suku Pakpak

  • Puang atau Sulang Puhun Kuala

Mereka ini adalah kerabat pemberi gadis

  • Berru atau Takkal Pegu

Mereka merupakan kerabat pemberi gadis

Baca juga: Jaga dan Lestarikan Pelleng Makanan Khas Suku Pakpak, Kecamatan PGGS Adakan Lomba Cara Membuatnya

Kelima unsur ini sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam sistem kekerabatan, upacara adat, maupun dalam konteks komunitas lebbuh atau kuta.

Artinya, ke lima unsur ini harus terlibat agar keputusan yang diambil menjadi sah secara adat.

Kemudian, ketika suku Pakpak mengadakan acara dengan memotong kerbau, lembu atau babi, maka tiap sulang ini mendapat bagian yang berbeda-beda.

Baca juga: Memerre Cinta Lao, Tradisi Masyarakat Suku Pakpak, Dipercaya Mengabulkan Permintaan Ibu Saat Hami

Menurut Persatuan Marga Maha se-Indonesia dalam laman Pemkab Dairi itu, pembagian daging itu juga mengandung makna tersendiri. 

  • Sulang Perisang-isang memiliki makna dagu. Dalam pengertian adat adalah keseluruhan kepala kerbau pada saat pesta dan yang menerima isang-isang itu disebut Parisang-isang.

Dalam hal ini adalah bagian dari yang menyelenggarakan pesta (Sinina Pertama: anak sulung, kerabat semarga keturunan atau generasi tertua).

  • Sulang Pertulan Tengah yaitu Tulan Tengah adalah paha, maka yang mendapatkan paha kanan untuk kelompok anak tengah dalam satu leluhur (Sinina Kedua: anak tengah, kerabat semarga keturunan atau generasi yang di tengah).
  • Sulang Parekur-ekur. Ekur-ekur adalah ekor.
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved