Menteri Palestina: Pengepungan Israel Tewaskan 40 Pasien di RS Al-Shifa, Korbannya Ada yang Bayi

Serangan itu menargetkan pos pemeriksaan terowongan antara Yerusalem dan Betlehem, menyebabkan setidaknya satu tentara Israel tewas dan tujuh lainnya terluka.

Personel keamanan Israel melaporkan kalau warga Palestina yang melakukan serangan itu tewas.

Namun, Jewish Press mengatakan salah satu dari tiga orang tersebut melarikan diri oleh pasukan keamanan yang ditempatkan di persimpangan.

“Untuk beberapa lama, kami belum melihat proses (penyerangan) yang direncanakan seperti ini di Yerusalem,” kata seorang reporter Israel yang meliput kejadian tersebut.

Juru bicara kepolisian Israel menyebut penembakan itu “sangat, sangat kejam,”.

“Pemerintah tertarik untuk berperang di Gaza, namun di sisi lain, ada juga banyak peringatan (bahaya) di Israel,” katanya.

Eskalasi Konflik Meningkat

Serangan dari warga Palestina ini terjadi seiring meningkatnya aksi bersenjata tentara Israel di Tepi Barat.

Pada 14 November, tentara Israel melancarkan serangan brutal di kota Tulkarem di Tepi Barat yang mereka duduki.

“Pasukan Israel Senin malam dan Selasa telah membunuh tujuh warga Palestina selama serangan militer besar-besaran yang sedang berlangsung di kota Tulkarem dan kamp pengungsi,” menurut kantor berita Palestina WAFA.

Brigade Syuhada Al-Aqsa segera menghadang penyerangan tersebut.

Pernyataan kelompok tersebut berbunyi, “Tentara kami mampu meledakkan alat peledak Jihad-1 terhadap patroli infanteri di kota kami yang teguh dan bangga, mengonfirmasi adanya sejumlah korban luka (tentara Israel).”

Outlet berita Maan melaporkan pada 14 November kalau Israel membentengi permukiman Tepi Barat dengan senjata berat untuk mengantisipasi serangan balasan dari Palestina.

“Tentara Israel sedang mempertimbangkan untuk memperkuat permukiman dengan senjata berat, rudal yang ditembakkan dari bahu, dan peralatan tempur berat lainnya sebagai persiapan untuk… kemungkinan eskalasi,” lapor Maan, mengutip media Israel.

Pemukim Israel juga meningkatkan serangan terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan.