Tradisi Famato Harimao Bagi Suku Nias, Arak Patung Hewan Buas dan Dibuang ke Jurang

TRIBUN-MEDAN.COM,NIAS- Masyarakat suku Nias merupakan bagian suku yang ada di Sumatra Utara.

Dalam kultur budaya masyarakatnya, suku Nias punya tradisi bernama Famatö Harimao.

Menurut laman Warisan Budaya Kemendikbud, tradisi ini biasanya berlangsung di daerah Nias Selatan.

Pada prosesi Famato Harimao ini, masyarakat akan mengarak sebuah patung yang sepintas mirip dengan harimau.

Baca juga: Upacara Perumahan Begu, Ritual Pemanggilan Roh Suku Karo

Namun, patung itu memiliki ciri kombinasi berbadan anjing dengan kepala kucing yang memiliki taring mencuat.

Dalam prosesi ini, biasanya masyarakat akan mengarak patung tersebut keliling kampung.

Kemudian, patung itu dibawa ke tepian jurang.

Selanjutnya, patung dipatahkan dan dibuang ke dasar jurang.

Baca juga: Mengenal Ritual Hahonim Horja Bius yang Ada pada Masyarakat Batak Toba

Adapun maksud dari tradisi ini adalah untuk menetapkan dan mengesahkan hukum adat baru. 

Tiap tujuh tahun sekali, para tetua adat akan berkumpul untuk memperbaharui hukum adat yang telah lama ada.

Pembaharuan hukum adat ini selaras dengan perkembangan zaman saat ini.

Jadi, makna dari mematahkan patung mirip harimau itu untuk mematahkan aturan lama, lalu membuang yang tidak perlu.

Baca juga: Ritual Sibiangsa, Tradisi Batak Toba Mempertahankan Kampung di Masa Lampau

Kemudian, terbitlah aturan adat yang baru, yang sebelumnya sudah disepakati para tetua adat.

Pada momen Famato Harimao ini, para tetua akan menghimpun hal-hal baru yang perlu dimasukkan ke dalam aturan adat, khususnya yang berkesusaian dengan ajaran agama.

Namun, tradisi aslinya mulai memudar.

Baca juga: Sosok Kades Grobogan Pamer Uang 5 Kardus Hasil Ritual Gaib, Terkuak Fakta Sebenarnya