Sementara itu, Yahya Ayyash dikenal sebagai pasukan milisi Hamas yang bertugas merakit bom.

Kepiawaiannya merakit bom lantas diturunkan pada Mohammed Deif.

Namun, lulusan Universitas Bir Zeit ini tewas ulah agen intelijen Israel, Shin Bet.

Ia tewas ketika menerima telepon yang ternyata sudah dipasangi 50 gram bahan peledak.

Namun, kematian Yahya Ayyash ini membawa duka bagi para pengikutnya.

Saat pemakaman, ada ribuan orang mengantarkan jenazah Ayyash Abu Al-Bara.

Berkaitan dengan Mohammed Deif, ia kemudian diangkat dengan cepat di Hamas karena kedekatannya dengan dua tokoh penting ini.

Lolos Serangkaian Pembunuhan

Israel dan Amerika Serikat berulangkali berupaya membunuh Mohammed Deif.

Tercatat, ada lima kali kedua negara tersebut hendak menghabisi Deif.

Namun, Deif selalu lolos dari kematian.

Adapun rangkaian percobaan pembunuhan terhadap Deif terjadi pada tahun 2001, 2002, 2006, 2014, dan terakhir Mei 2021.

Akibat serangkaian penyerangan itu, Deif disebut kehilangan satu matanya dan juga tangan beserta kedua kakinya.

Tidak hanya itu, Deif kehilangan istrinya Widad Asfoura, yang dinikahi pada 2007.

Bahkan, Deif juga disebut keholangan kedua anaknya yakni Sara Deif dan Ali Deif yang meninggal tahun 2014 karena serangan bom Israel.

Rumah Deif berkali-kali dihantam bom, hingga ayahnya pun akhirnya meninggal dunia karena serangan brutal Israel tersebut.