Rusia vs Ukraina

Rusia Kerahkan Lumba-lumba ke Lokasi Perang di Ukraina Selatan Menghalau Angkatan Laut Musuh

Rusia mengerahkan lumba-lumba khusus yang telah dilatih ke lokasi perang di Ukraina Selatan menurut sebuah laporan baru-baru ini.

Editor: AbdiTumanggor
businessinsider.sg
Rusia kerahkan lumba-lumba jadi mata-mata di Laut Hitam. 

Lumba-lumba, termasuk kerabatnya, paus pembunuh, memiliki serangkaian suara yang memantul dari benda-benda di lingkungan sekitarnya.

Mereka memiliki kemampuan yang dikenal dengan ekolokasi, yakni kemampuan untuk menangkap gema yang kembali dan membentuk gambaran akustik lingkungannya.

Dalam sebuah demonstrasi media pada 2011, Angkatan Laut AS mengerahkan lumba-lumba dan singa laut untuk berpatroli.

Dalam demonstrasi tersebut, kedua hewan ini berhasil menangkap penyelam.

Singa laut bahkan berhasil memasang penjepit di kaki penyelam tersebut.

Zmeiny Island atau Pulau Ular di Laut Hitam yang telah diduduki tentara Rusia.
Zmeiny Island atau Pulau Ular di Laut Hitam yang telah diduduki tentara Rusia. (Ist)

Bagian dari perlombaan senjata

Pensiunan Tentara Kolonel Viktor Baranets yang mengamati pelatihan militer lumba-lumba di era Soviet dan setelahnya bahkan mengatakan, mamalia ini menjadi bagian dari perlombaan senjata perang dingin antara AS dan Uni Soviet.

"Orang Amerika menyelidiki hal ini (kemampuan lumba-lumba) terlebih dahulu," ujarnya.

Pada 1965, Angkatan Laut Soviet membuka fasilitas penelitian di Kazachya Bukhta, dekat Sevastopol, untuk mengeksplorasi kegunaan mamalia laut bagi militer.

Hal itu kemudian diteruskan ke Angkatan Laut Ukraina setelah jatuhnya Uni Soviet.

Baranets mengatakan, pusat pelatihan tersebut sangat terbengkalai pada tahun-tahun berikutnya.

Pada 2000, laporan menyebutkan bahwa lumba-lumba tersebut telah dijual ke Iran. Angkatan Laut Ukraina kemudian kembali mendirikan kembali pusat penelitian lumba-lumba pada 2012.

Pusat penelitian lumba-lumba ini kembali berada di bawah kendali Rusia setelah negara tersebut mencaplok wilayah Krimea di Ukraina pada Maret 2014.

(*/Tribun-medan.com/kompas.com)

Baca juga: PESAN Panglima TNI Yudo Margono di Penghujung Jabatannya: TNI Jangan Terpengaruh Iming-iming Parpol

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved