Tribun Wiki
Raja Uti, Perintis Agama Parmalim di Tanah Batak
Parmalim atau Ugamo Malim kini sudah mendapat pengakuan dari Pemerintah Indonesia. Parmalim menjadi aliran kepercayaan yang diakui di Indonesia
TRIBUN-MEDAN.COM,- Parmalim atau Ugamo Malim diyakini sebagai kepercayaan awal masyarakat suku Batak.
Seiring perkembangannya, Parmalim kini sudah diakui oleh Pemerintah Indonesia sebagai aliran kepercayaan.
Agama Parmalim sendiri berpusat di Desa Hutatinggi, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir.
Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Parmalim atau Ugamo Malim percaya kepada Tuhan yang mereka sebut dengan nama Ompu Mulajadina Bolon.
Baca juga: Kisah Santo Matias, Murid Yesus yang Gantikan Sosok Pengkhianat Yudas Iskariot
Nama ini kadang disingkat menjadi Mulajadi Nabolon.
Mereka juga kadang menyebut atau memakai nama lain, seperti Debata atau Pelean Debata.
Apapun sebutannya, semua merujuk pada satu nama yang sama, yaitu Tuhan.
Perintis Agama Parmalim
Menurut informasi di laman Fishipol Library Universitas Negeri Yogyakarta, perintis Ugamo Malim atau Parmalim ini adalah Raja Uti.
Raja Uti atau yang sering dikenal sebagai Raja Puti atau Uti Mutiraja diyakini sebagai utusan langsung dari Mulajadi Na Bolon dengan tujuan rekonsiliasi antara Banua Ginjang dan Banua Tonga (dunia).
Kepemimpinan Raja Uti kemudian diteruskan oleh Tuan Simarimbulubosi dan dilanjutkan Raja Na Opat Puluh Opat setelahnya Raja Sisingamangaraja (I-XII) dan terakhir Raja Nasiakbagi.
Baca juga: Daftar Jembatan di Tapanuli Utara yang Gunakan Nama Pahlawan Nasional
Setelah Raja Nasiakbagi, tongkat estafet diserahkan kepada Raja Mulia Naipospos, yang merupakan sahabat Raja Nasiakbagi.
Di masa Raja Mulia Naipospos inilah ajaran Malim kemudian dilembagakan menjadi Agama Malim.
Dalam konteks pranata sosial, dikenal falsafah Suhi Ni Ampang Na Opat (SuNANO) yang belakangan menjadi Dalihan Na Tolu (DNT).
Konsep SuNANO diperkenalkan pertama kali oleh Raja Uti, yang menegaskan bahwa masyarakat Batak selain; somba marhula-hula, elek marboru, manat mardongan tubu (Dalihan Na Tolu) juga harus patuh dengan perintah raja, dalam hal ini disebut dengan pemimpin agama.
Baca juga: 7 Negara Muslim di Rusia, Termasuk Kampung Juara UFC Khabib Nurmagomedov
Tetapi oleh penjajah Belanda yang terakhir dihilangkan dengan tujuan menghapus kekuasaan dan kharisma raja sebagai bagian dari penjinakan perlawanan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ritual-parmalim_20171122_150309.jpg)