Breaking News

Berita Viral

DULU Dipuja-Puja Sekarang Politikus PDIP Ramai-Ramai Serang Jokowi, Goreng Isu 3 Periode dan Dinasti

PDIP mulai mengeluarkan pernyataan keras ke Presiden Jokowi. Pernyataan keras ini setelah Gibran Rakabuming diputuskan menjadi Cawapres Prabowo Subian

Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Tommy Simatupang
HO
PDIP mulai mengeluarkan pernyataan keras ke Presiden Jokowi. Pernyataan keras ini setelah Gibran Rakabuming diputuskan menjadi Cawapres Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).  

“Tugas saya menggalang suara, menggalang kekuatan untuk memenangkan Ganjar. Bagaimana Gibran tidak saya pikirkan. Bagaimana Jokowi enggak saya pikirkan. Yang saya pikirkan adalah bagaimana menambah suara satu, satu, satu terus setiap hari untuk Ganjar,” katanya.

Masinton Pasaribu

Masinton Pasaribu
Masinton Pasaribu (tribunnews.com/LENDY RAMADHAN)

Jokowi dianggap tak rela melepas kekuasaan, karena merasa sangat nyaman atas fasilitas melimpah ayng didapat.

Salah satu politisi PDIP yang berani bicara blak-blakan itu adalah Masinton Pasaribu.

Sebagai mantan aktivis, Masinton menyebut Jokowi 'silau' atas hasil survei kepuasan publik.

"Yang saya lihat dari awal itu saya hanya mengamati dari 2021 covid dan apa segala macam. Pola penanganan covid baik dan dipuji-puji orang itu iya," kata Masinton di Jakarta, Minggu (29/10/2023).

"Kemudian ia melanjutkan, ini lagi-lagi silau dengan yang namanya approval rating," imbuhnya.

"Approval rating atau tingkat keputusan publik digunakan untuk melegitimasi seluruh keinginan-keinginan dan hasrat kekuasaan kekuasaan yang ingin menabrak konstitusi tadi," sambungnya.

Masinton lalu membenarkan rakyat puas dengan kinerja pemerintah dalam penanganan covid.

"Karena rakyat memilih presiden untuk dia bekerja, tapi apakah rakyat setuju jika presiden ditambah periodenya, tentu tidak," kata Masinton.

Menurutnya, hal itu dikarenakan menabrak konstitusi, nabrak aturan, maka rakyat menolak, maka tertolak ketiga periode itu.

"Apakah rakyat puas dengan kinerja pemerintah, iya. Walaupun kita memperdebatkan angkanya," ucapnya.

"Berapa persennya kita masih bisa perdebatkan itu benar tidak di atas 70 persen," imbuhnya.

"Apakah rakyat menghendaki kalau presiden menambah periode atau menunda pemilu, tidak kata rakyat," tegas Masinton.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved