Berita Medan
BMKG Prediksi Banjir Rob Akan Melanda Belawan Selama Sepekan, Imbau Masyarakat Waspada dan Siaga
Untuk itu dalam rilis tersebut, masyarakat sekitar dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengatasi dampak dari banjir Rob.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan mengeluarkan surat peringatan dini waspada banjir pesisir atau Rob kepada warga Medan Belawan, Jumat (27/10/2023).
Banjir Rob tersebut diprediksi mulai tanggal 27 Oktober-02 November 2023 mendatang.
Hal itu diketahui Tribun Medan dalam rilis Stasiun Mete orologi Kelas II Maritim Belawan siang ini.
Dalam rilis tersebut diterangkan banjir Rob diprediksi pasang di atas 2,3 meter terjadi pada pukul 00.00-04.00 dini hari.
Dengan pasang tertinggi mencapai 2,7 meter.
Adanya banjir Rob ini, bisa berdampak pada terganggunya aktifitas transportasi di sekitar pelabuhan, pesisir dan akitivitas masyarakat lainnya.
Untuk itu dalam rilis tersebut, masyarakat sekitar diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengatasi dampak dari banjir Rob.
Saat dikonfirmasi, Kepala Kelompok Analisa dan Prakiraan Cuaca Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Budi Santoso membenarkan rilis tersebut.
"Benar. Rilis itu kita buat sebagai himbauan kepada masyarakat Kecamatan Medan belawan khususnya yang berada di pesisir untuk waspada banjir Rob," terangnya.
Sejauh ini pihaknya juga dikatakan Budi, masih terus melihat perkembangan lebih lanjut akan adanya banjir Rob tersebut.
"Sejauh ini masih sesuai dengan rilis yang kita buat. Belum ada perubahan dan diprediksi banjir Rob dimulai tanggal 27 November mendatang," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo, juga mengeluarkan surat peringatan dini potensi banjir rob yang terjadi di 10 wilayah pesisir Indonesia hingga awal November 2023.
Hal ini diakibatkan adanya fenomena fase bulan purnama (full moon) bersamaan dengan perigee (jarak terdekat dengan bumi).
Menurut Eko, fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum yang menyebabkan banjir rob.
Eko mengatakan, potensi banjir rob ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Badan-Meteorologi-Klimatologi-dan-Geofisika-BMKG-Stasiun.jpg)