Harimau Sumatera

Harimau Dewasa Terperangkap di Ranjau Babi Milik Warga Simalungun

Seekor Harimau dewasa tak berdaya setelah terjerat ranjau babi milik masyarakat sekitaran Dusun Marihat Tongah.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Hendrik Naipospos

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Seekor Harimau dewasa tak berdaya setelah terjerat ranjau babi milik masyarakat sekitaran Dusun Marihat Tongah, Nagori Marihat Raja, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Minggu (12/10/2023) siang.

Harimau tersebut pun diangkut warga untuk dievakuasi dari perladangan.

Camat Dolok Panribuan, Nopen G Sijabat menyampaikan bahwa proses evakuasi dilakulan oleh Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sub BKSDA Pematang Siantar.

"Saat setempat bernama Diman Sidabalok mengecek jeratan babi miliknya di jurangan ladang sawit, ia kemudian mendengarkan auman suara harimau dan karena merasa takut kemudian bhabinkamtibmas setempat," kata Camat.

Setelah dicek bersama-sama, keberadaan harimau yang terjerat ranjau babi ini dilaporkan kepada unsur Kecamatan Dolok Panribuan dan selanjutnya disampaikan kepada pihak BKSDA Sub Pematang Siantar untuk diambil langkah evakuasi.

BKSDA kemudian bersama 4 personel didampingi kepala lingkungan dan warga kemudian secara berhati-hati mendekat hingga berhasil mengevakuasi harimau.

Adapun berdasarkan Team dari BKSDA yang diketuai Alfianto Siregar dan Team Dokter Hewan dr (H) Anhar dari Aliansi Pemerhati Satwa serta team Konservasi Harimau Barumun juga turun ke lokasi untuk memastikan kondisi harimau tetap terjaga.

"Harimau tersebut berhasil ditembak bius kemudian pada Pukul 16.15 WIB, Senin (23/10/2023) atau sehari setelah harimau terjerat. Harimau tersebut berhasil dievakuasi dan dilakukan perawatan dan infutasi oleh Team Dokter Kemudian Harimau tersebut selanjutnya akan dibawa ke Balai Konservasi Harimau Barumun Tapanuli Selatan," kata Camat.

Berdasarkan ciri-ciri fisik harimau malang ini berjenis Harimau Sumatera dengan corak warna coklat belang, berjenis kelamin Jantan. Diperkirakan harimau berumur sekitar 4-5 tahun dengan berat kurang lebih 80 lg.

Sebelum meninggalkan perkampungan team menghimbau kepada warga agar tidak melakukan penjeratan terhadap babi hutan yang bisa berdampak kepada Satwa liar guna dapat mempertahankan kelangsungan hidup binatang langka seperti Harimau.

(alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved