Pilpres 2024
LABEL PETUGAS PARTAI Diduga Bikin Jokowi Tersinggung, Plus Gagalnya PD U20, Negara Rugi Rp1,4 T
Apabila dihitung maka total modal yang dikeluarkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 telah menghabiskan Rp 1,4 Triliun
Di sisi lain, pegiat media sosial Denny Siregar, mencoba menganalisa dugaan keretakan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Terpantau melalui akun media sosial Twitter (X)-nya, Denny Siregar@Dennysiregar7, Minggu (22/10/2023), Denny Siregar menuliskan dugaan ketersinggungan Jokowi.
"Itulah salah bu Mega kenapa gak menghormati Presiden, bilang petugas partai. Ya orangnya tersinggung lah.."
"Tersinggung sih oke bro. Tapi gak ngacak2 konstitusi juga. Kalo negara ini dipimpin dengan baper, rusak semua tatanan demokrasi kita.."
Demikian postingan Denny Siregar yang telah mendapat reaksi puluah ribu warganet.
Kapan Megawati Menyatakan Presiden Jokowi Petugas Partai?
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tetap bersikukuh dan tidak menyesal atas pernyataannya yang menyebut Presiden Joko Widodo sebagai "Petugas Partai". Meski sejumlah pihak menganggap pernyataannya tersebut sebagai kekeliruan. Namun, Megawati menyesal karena banyaknya anak-anak muda saat ini yang menggunakan media sosial untuk menjelek-jelekkan orang lain, termasuk menjelek-jelekkan dirinya dan juga Presiden Joko Widodo sendiri.
Pernyataan Megawati yang fenomenal ini, yang menyebut Presiden Jokowi sebagai "Petugas Partai" memang sudah lama berlalu, tepatnya dilontarkan pada hari Rabu 14 Mei 2014 atau menjelang Pilpres 2014. Persisnya pernyataan Megawati yang di lontarkan di Kantor DPP PDI Lenteng Agung, Jakarta Selatan itu sebagai berikut; "Pak Jokowi, sampeyan 'tak jadikan capres, tapi Anda adalah petugas partai yang harus menjalankan tugas partai."
Spontan, pernyataan bernada kurang elok yang dikemukakan seorang ketua umum partai dan mantan Presiden itu langsung menuai badai bully (perundungan) gegap gempita dari pengguna Internet, khususnya media sosial.
Mereka menyebutnya sebagai ucapan "tak pantas" dan "tak seharusnya" dilontarkan Megawati, meskipun dilontarkan sebelum Pilpres alias Jokowi belum terpilih.
Meskipun kena bully, toh label Megawati terhadap Jokowi sebagai "Petugas Partai" terus saja melekat, seakan-akan predikat itu memang pantas diberikan kepada kader partai di manapun, khususnya yang duduk di pemerintahan, tidak terkecuali Presiden RI.
Saat memberikan sambutan dalam pembukaan Sekolah Politik bagi calon kepala daerah di Resort Kinasih, Depok, Jawa Barat, Selasa 6 September 2016 lalu terungkap, Megawati justru yang melancarkan protes kepada Jokowi karena menganggapnya membiarkan dirinya di-bully publik akibat dua kata yang dilontarkan itu.
Megawati juga menyebutkan, Jokowi yang mengerti duduk persoalan itu malah tidak membelanya. "Saya bilang ke Pak Jokowi, Dik, ngono kok enggak belain saya sih? Lah situ yang ngerekomendasi siapa toh?" kata Megawati sebagaimana terbaca di Kompascom.
Megawati rupanya punya pandangan dan definisi sendiri mengenai terma "Petugas Partai", di mana baginya seluruh kader PDIP yang telah menempati posisi strategis, baik di struktur partai atau di pemerintah, memang disebut sebagai petugas partai. "Saya ini juga petugas partai. Kongres partai yang menyuruh kita ini bertugas di mana. Kalian ini pun petugas partai. Awas loh kalau nanti enggak ngaku," ujar Megawati seperti menakut-nakuti kadernya sendiri.
Kalau sekarang Megawati mengeluhkan publik khususnya pengguna media sosial mem-bully Presiden Jokowi, jangan-jangan mereka meniru perundungan awal yang dilakukan Megawati terhadap Jokowi dengan menyebutnya "Petugas Partai".
Memang pada saat perang Pilpres berkecamuk antarpendukung, kata-kata bernada merendahkan ini dijadikan amunisi oleh pendukung Prabowo-Hatta untuk menyerang balik Jokowi.
Petugas Partai
kekecewaan jokowi
Piala Dunia U20 2023
Jokowi tersinggung
Ganjar Pranowo
Tribun-medan.com
Pilpres 2024
| Nama 55 Anggota DPRD DI Yogyakarta Periode 2024-2029, PDIP Kursi Terbanyak Disusul Gerindra dan PKS |
|
|---|
| Nama 50 Anggota DPRD Surabaya 2024-2029, PDIP, Gerindra dan PKB Raup Kursi Terbanyak |
|
|---|
| NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3 |
|
|---|
| USAI Nyatakan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Minta Relawan Perubahan Jangan Berhenti Berjuang |
|
|---|
| PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Presiden-Jokowi-memberikan-keterangan-pers-pada-Jumat.jpg)