Puluhan Tahun Tak Ada Puskesmas Dibangun, Warga Kampung Nelayan Harus Naik Sampan jika Berobat

Ketiadaan puskesmas membuat warga Kampung Nelayan Lingkungan XII Kelurahan Belawan, Kecamatan Medan Belawan, kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Juang Naibaho
Tribunmedan.com/Anisa
Sejumlah warga Kampung Nelayan mengecek kesehatan yang difasilitasi dari CSR perusahaan swasta, Jumat (20/10/2023). Warga berharap pemerintah bisa mendirikan Puskesmas atau Pustu di tempatnya. 

TRIBUN-MEDAN-COM, MEDAN - Ketiadaan puskesmas membuat warga Kampung Nelayan Lingkungan XII Kelurahan Belawan, Kecamatan Medan Belawan, kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan. Kondisi ini sudah terjadi puluhan tahun.

Kampung Nelayan berlokasi di kawasan pesisir pantai. Daratan yang dikeliling lautan ini menjadi tempat tinggal bagi 670 kepala keluarga (KK).

Tribun Medan menelusuri Kampung Nelayan, Jumat (20/10/2023). Untuk sampai ke sana harus naik kapal dari Belawan dan menyeberangi lautan selama 10 menitan.

Rumah warga di Kampung Nelayan ini seluruhnya berada di atas air, dengan konstruksi bangunan yang masih menggunakan papan dan kayu.

Namun, aliran listrik sudah terpasang di rumah-rumah warga.

Tidak ada akses darat menuju Kampung Nelayan ini. Masyarakat setempat sehari-harinya naik perahu motor atau sampan untuk menyeberang ke daratan.

Seorang warga Kampung Nelayan, Aslamiyah (63) mengatakan sejauh ini keluhan tinggal di sini hanyalah fasilitas kesehatan.

Sedangkan akses jalan ataupun pencarian kerja tidak menjadi keluhan baginya.

"Kami di sini hanya kesulitan kalau sedang sakit. Sebab, tak ada puskesmas 24 jam di sini," ucapnya kepada Tribun Medan, Jumat (20/10/2023).

Di Kampung Nelayan cuma ada dua mantri. Meski begitu, mantri tersebut tidak selalu ada di rumahnya.

"Sudah 40 tahun ibu tinggal sini, tak ada keluhan selain sulitnya pelayanan kesehatan," ucapnya.

Untuk berobat, warga harus naik sampan melewati lautan.

Saat air surut, warga tak mengalami kesulitan menuju tempat sandaran sampan.

Lain hal bila air laut sedang pasang, warga harus lewat pelabuhan dan menuruni tangga yang curam.

"Kalau gak pasang tinggal bawa (sampan) saja kan. Tapi kalau pasang kita harus lewat pelabuhan dan turun tangga curam untuk sampai ke sampan itu," ucapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved