13 Hari Perang Hamas-Israel: 4.800 Tewas, Israel Bom Gereja di Gaza, Bantah Rudal RS Baptis Al Ahli

"Kami hanya menargetkan benteng, gudang senjata, dan markas Hamas,"tambahnya.

Menurutnya, roket pihak musuh yang salah sasaran. Bahkan, laporan militer Israel mengatakan, bahwa pada saat sehari kejadian itu sekitar 450 roket yang ditembakkan oleh kelompok militan ke Israel dan jatuh di Gaza sendiri yang malah mengancam nyawa penduduk Gaza.

Namun, pihak Hamas menolak klaim Israel tersebut. Hamas menuduh Israel berusaha keras untuk menghindari tanggung jawab atas pembantaian brutal yang telah dilakukannya.

Pandangan analisis soal ledakan gedung dan serang udara bom Israel

Sementara, Analis David Lisovtsev mengatakan: "Ini adalah ledakan permukaan, hampir tidak ada tanah yang terlempar, jadi ini bukan bom udara. Sepertinya roket Hamas yang gagal mendarat di sana, sungguh sebuah tragedi yang diduga dibawa Hamas kepada masyarakat Gaza!"

Pada 18 Oktober, Justin Bronk, peneliti senior untuk Teknologi Kekuatan Udara dan Militer di lembaga pemikir Royal United Services Institute di London, mengunggah gambar tempat parkir rumah sakit yang terbakar yang diedarkan oleh seorang analis di Pusat Analisis Angkatan Laut AS. "Masih belum konklusif, tapi jika ini adalah tingkat kerusakan, maka menurut saya kemungkinan serangan udara lebih kecil dibandingkan kegagalan roket yang menyebabkan ledakan dan kebakaran bahan bakar," katanya.

Tentara Israel juga merilis sebuah video yang memperlihatkan juru bicara Daniel Hagari menerjemahkan rekaman percakapan antara para pejabat Hamas, di mana mereka tampaknya berbicara tentang roket yang salah sasaran yang menyebabkan ledakan di rumah sakit. Namun, Aric Toler, seorang jurnalis di tim investigasi visual di The New York Times, masih mempertanyakan keakuratan rekaman tersebut, dengan menyatakan bahwa stempel waktu menunjukkan bahwa rekaman tersebut direkam 40 menit setelah waktu ledakan.

Aric Toler merujuk pada ancaman militer Israel yang telah mengeluarkan perintah evakuasi pada minggu lalu dari 22 rumah sakit yang merawat lebih dari 2.000 pasien di Jalur Gaza seiring dengan intensifnya kampanye pengeboman.  Bahkan, seorang pejabat senior kesehatan di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Israel telah menembakkan dua peluru artileri sebagai "peringatan" di Rumah Sakit Arab al-Ahli beberapa hari sebelum ledakan.

Biden Murka atas Serang di Rumah Sakit Baptis Al Ahli

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam serangan di Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Jalur Gaza Palestina pada Selasa (17/10/2023). "Saya marah dan sangat sedih atas ledakan di rumah sakit Al Ahli Arab di Gaza, dan menyebabkan banyak korban jiwa," kata Biden di Israel, seperti dikutip Reuters.

Biden pun melawat Israel untuk menunjukkan dukungan kepada Israel dan membantu meredam eskalasi. Serangan roket yang salah satunya menyasar Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 500 orang, dengan mayoritas anak-anak dan wanita.

Insiden itu membuat Presiden Amerika Serikat Joe Biden murka dan amat sedih. Begitu pula sejumlah pemimpin negara-negara Arab yang mengungkapkan kecamannya.

Yordania membatalkan pertemuan puncak yang seharusnya berlangsung antara Joe Biden dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dikutip dari Al Jazeera.

Yordania yang menjadi tuan rumah langsung membatalkan KTT Presiden AS dan pemimpin Arab seperti presiden Palestina, Raja Yordania dan Presiden Mesir saat Presiden Joe Biden sudah dalam perjalanan menuju Timur Tengah dalam upaya menghentikan perang agar tidak meluas. 

Menteri Luar Negeri Yordania mengatakan negaranya membatalkan KTT yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu di Amman, tempat Biden akan bertemu dengan Raja Abdullah II Yordania, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi.

Perang antara Israel dan Hamas "mendorong kawasan ini ke ambang batas," kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi kepada televisi berita yang dikelola oleh negara.

Dia mengatakan Yordania akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut hanya jika semua pihak sepakat tujuannya adalah "menghentikan perang, menghormati kemanusiaan warga Palestina, dan memberikan bantuan yang pantas bagi mereka.