Opini Online
PILPRES 2024: POLITIK BERKELANJUTAN JOKOWI-PDIP 'KALAU ADEM-ADEM SAJA ENGGAK SERU'
POLITIK BERKELANJUTAN yang dimaksud di sini untuk menjaga Persatuan Indonesia dan melanjutkan kebijakan Pembangunan Indonesia yang telah dieksekusi
Terkait mengantisipasi dinamika geopolitik, Presiden Jokowi telah berkunjung ke China. Tidak dimungkiri bahwa meskipun sistem internasional bersifat multipolar, kecenderungan negara- negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China yang menjalankan perang proksi (proxy war) dan perebutan pengaruh di berbagai kawasan dunia akan secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi kebijakan politik luar negeri Indonesia. Oleh sebab itu, prinsip politik luar negeri bebas aktif yang menjadi pedoman Indonesia di kancah politik global harus dipertajam menjadi strategi geopolitik yang bersifat taktis dan komprehensif bagi pemenuhan kepentingan nasional.
Salah satu dinamika politik global yang paling mencolok saat ini adalah pertarungan kekuasaan dan perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan China di kawasan Indo Pasifik. Rivalitas keduanya berada pada sedikitnya empat dimensi, yakni teknologi, investasi, infrastruktur, dan keamanan. Sebagai kekuatan baru dunia (emerging force), China menjalankan kebijakan Belt Road Initiative di Asia Pasifik. Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN yang menjadi tempat investasi terbesar China. China akan memantau siapa capres terpilih. Tentu China akan melihat siapa yang menjadi Presiden RI ke-8. Hal itu untuk menjaga keberlangsungan investasi mereka di Indonesia.
Jika Prabowo Subianto pun menang nantinya dari hasil pilihan rakyat di 2024 mendatang, maka PDIP dipastikan legowo menerima dengan baik. Karena Gibran--seandainya dipilih Prabowo menjadi wakilnya--maka di tubuhnya tetap mengalir unsur PDIP tersebut. Siapa pun yang menang dari keduanya (Prabowo dan Ganjar) di 2024, PDIP tetap bagian dari "pemenang". Prabowo kerap menyampaikan, jika dirinya terpilih jadi Presiden RI ke-8, ia berjanji akan merangkul semua para kontestan untuk menjaga stabilitas polhukam. Maka bisa dipastikan Persatuan Indonesia dan melanjutkan kebijakan Pembangunan Indonesia terus bejalan (estafet) sesuai harapan Presiden Jokowi. Begitu juga dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan selalu menekankan sangat pentingnya tetap menjaga persatuan, menjaga perdamaian,dan tidak lelah mencintai Indonesia. Kedekatan Luhut dan Prabowo seperti "Tom and Jerry".
Jika Ketum Pro-Jokowi (Projo) sekaligus Menkominfo, Budi Arie Setiadi dengan tegas mengatakan; “Prabowo, Lanjutkan!”. Di masa usianya yang kini sudah 70 tahunan itu tidak salahnya diberikan "kado" impiannya 5 tahun demi kedamaian dan Persatuan Indonesia ke depan. Tentu tetap dengan pengontrolan yang kuat dari publik dan dari partai politik. Akhirnya tongkat estafet selanjutnya yang diharapkan Presiden bisa tercapai dan berjalan baik hingga 2035 ke depannya.
(*/atum/tribun-medan.com)
• PANAS! Rocky Gerung Sebut Jokowi & Anwar Usman Main Drama, Kongkalikong Agar Gibran Lolos Cawapres
• PKB Sumut Heran Lihat Putusan MK Soal Usia Capres-Cawapres: Ditolak Lalu Dikabulkan
• PDIP: Ilmu Sulap dan Silat, Mahfud MD: Tak Akan Mengubah Keadaan, KPU Langsung Sesuaikan Aturan
• KEDEKATAN GANJAR-MAHFUD MD Menjelang Pengumuman Pasangan Capres-Cawapres Koalisi PDIP Besok Pagi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Menko-Polhukam-Mahfud-MD-dan-Ketua-Umum-PDIP-Megawati-Soekarnoputri.jpg)