Perang Hamas vs Israel

Penggalangan Dukungan dan Bantuan untuk Korban Perang di Palestina Mulai Digulirkan di Indonesia

Duta besar Palestina di Indonesia, Zuhair Al Shun, melakukan sejumlah pertemuan untuk menggalang dukungan dan bantuan menyusul perang Hamas-Israel.

|
Editor: AbdiTumanggor
ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA VIA BBC NEWS INDONESIA
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun (kedua kiri) bersama sejumlah Duta Besar Negara Arab berjalan usai pertemuan solidaritas terhadap penduduk dan Negara Palestina di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Selasa (10/10/2023). (KIRI) Pengunjukrasa mengibarkan bendera Palestina saat aksi stop perang Israel-Palestina di depan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jakarta, Selasa (10/10/2023). (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA VIA BBC NEWS INDONESIA) 

"Jadi bukan dalam konteks meminta agar, misalnya di Indonesia melakukan serangan. Bukan seperti itu. Ini berbeda dengan ISIS," kata Ridwan, dilaporkan BBC.

Bantuan perlu berdiri atas nama kemanusiaan bukan kacamata agama

Sementara, Muhamad Syauqilla, Ketua Program Studi Kajian Terorisme Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI (SKSG) mengingatkan agar bantuan dan dukungan kepada Palestina berdiri atas nama kemanusiaan, bukan dari kacamata agama. "Karena penduduk Palestina itu bukan cuma Muslim, dan penduduk Israel bukan hanya Yahudi. Sebaiknya, ya membantu karena alasan kemanusiaan, tanpa sekat-sekat identitas atas dasar apapun," katanya kepada BBC.

Dalam satu pernyataan Nahdlatul Ulama - salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia juga menyerukan "agar identitas dan seruan-seruan keagamaan tidak digunakan untuk memupuk dan menyuburkan permusuhan dan kebencian, termasuk dalam kaitan dengan konflik dan kekerasan Israel-Palestina."

"Menyerukan agar inspirasi agama tentang Rahmah, persaudaraan dan keadilan universal harus dikedepankan demi mengupayakan resolusi konflik di semua tingkatan, baik di tingkat struktur politik maupun di tingkat komunitas," kata Ketua Umum Pengurus Besar NU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Pengunjukrasa mengibarkan bendera Palestina
Pengunjukrasa mengibarkan bendera Palestina saat aksi stop perang Israel-Palestina di depan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jakarta, Selasa (10/10/2023). (VIA BBC NEWS)

Bantuan lembaga kemanusiaan Indonesia

Kesediaan bantuan medis untuk Palestina sejauh ini dilakukan lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia. Sejumlah relawannya masih berada di salah satu RS Indonesia yang berdiri di Palestina, khususnya Jalur Gaza bagian utara. “Sampai dengan Senin siang, RS Indonesia yang berkapasitas 230 tempat tidur tidak dapat menampung korban jiwa akibat serangan Israel. Kamar mayat penuh dan jasad-jasad yang terus berdatangan harus diletakkan di bagian luar bangunan rumah sakit,” kata Ketua Presidium MER-C, dokter Sarbini Abdul Murad dalam keterangan kepada pers, Rabu.

Lembaga ini juga menyiapkan pengiriman tim dan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza kepada korban perang yang disebut sebagai “Emergency Response”.

“Tim sedikitnya akan berjumlah 5 (lima) orang yang akan terdiri dari Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi, Dokter Spesialis Anestesi, Relawan Medis dan Insinyur. Tim akan dipimpin oleh Ir. Faried Thalib, relawan yang sudah berpengalaman di Jalur Gaza sejak 2009,” tambah dokter Sarbini.

Namun, untuk akses ke Palestina tidak mudah, karena akses wilayah ini sebagaian besar dikendalikan Israel. Oleh karena itu, lembaga ini menyerukan agar pemerintah Indonesia memfasilitasi keberangkatan tim dan bantuan ke Jalur Gaza sebagai “diplomasi kemanusiaan”.

korban luka dan tewas dibawa ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Ambulans mengevakuasi korban luka dan tewas ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza pada Minggu (8/10/2023) (DOKUMENTASI MER-C INDONESIA)

Siapa saja kunci dari jalur bantuan ke Palestina?

Seperti diketahui - Israel berkuasa atas ruang udara di langit Gaza dan garis pantainya, serta memiliki otoritas atas keluar dan masuknya orang dan barang melalui perbatasannya.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan bahwa ia telah memerintahkan "pengepungan total" di Jalur Gaza. Israel telah menghentikan pasokan listrik, air, makanan dan bahan bakar ke Gaza. Selama ini, segala pasokan kebutuhan pokok warga Palestina sangat bergantung dari perizinan Israel, termasuk bantuan luar negeri.

“Sebelum perang pun keadaan di Palestina sudah mengerikan… Jadi sekarang yang dilakukan Israel membuat situasi makin mengerikan dan menyedihkan,” kata peneliti politik Timur Tengah BRIN, Nostalgiawan Wahyudhi.

Saat ini koridor bantuan internasional, salah satunya hanya bisa dilakukan Mesir yang juga memiliki otoritas keluar masuk orang dan barang dari perbatasannya ke Jalur Gaza.

“Kita melihat paling dekat, Lebanon ataupun Mesir mau membuka sementara sirkulasi pasokan makanan, itu akan lebih baik. Bisa sangat menolong. Tapi saya tidak yakin Israel akan membiarkan begitu saja,” kata Nostalgiawan.

Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad
Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad (tengah), Presidium MER-C Indonesia Henry Hidayatullah (kiri), dan Ketua Konstruksi RS Indonesia di Gaza, Faried Thalib (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor MER-C di Jakarta, Selasa (10/10/2023). (ANTARA FOTO/RENO ESNIR VIA BBC NEWS INDONESIA)

Sejauh ini, Mesir telah melakukan pendekatan dengan Israel dan Hamas, agar keduanya bisa menurunkan eskalasi. Negeri piramida ini meminta Hamas memastikan keselamatan sandera warga sipil Israel, dan mendesak Tel Aviv menahan diri, seperti dilaporkan kantor berita Reuters.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved