Perang Hamas vs Israel

Pejuang Hizbullah Lebanon Serang Israel dari Utara, Hamas Palestina dari Selatan, Kini Perang Sengit

Pejuang Hizbullah Lebanon merespon seruan Hamas Palestina untuk berperang habis-habisan dengan Israel.

Editor: AbdiTumanggor
Tsafrir Abayov/AP via Aljazeera
Petugas polisi mengevakuasi seorang wanita dan anak-anak dari lokasi yang terkena roket di Ashkelon. Kota-kota menjadi kosong ketika militer menutup jalan-jalan di dekat Gaza. Layanan penyelamatan Israel dan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengimbau masyarakat untuk mendonorkan darahnya. (Tsafrir Abayov/AP via Aljazeera) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Perang Israel-Palestina semakin dahsyat, Hizbullah bantu Hamas saat Gaza dibombardir militer Israel.

Pejuang Hizbullah Lebanon merespon seruan Hamas Palestina untuk berperang habis-habisan dengan Israel.

Diketahui, serangan Hamas ke Israel dilakukan secara mendadak pada Sabtu pagi ketika Simchat Torah atau hari raya Yahudi.

Simchat Torah merupakan hari libur yang jatuh pada akhir festival Yahudi selama seminggu yang dikenal sebagai Sukkot atau Hari Raya Pondok Daun.

Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari mengatakan, Hamas melancarkan serangan dari darat, laut, dan udara.

Hingga saat ini, Minggu (8/10/2023), pertempuran masih sengit di kota Ashkelon, Israel bagian selatan, begitu juga di jalur Gaza, Palestina.

Menteri Pertahanan Israel telah mengerahkan pasukan cadangan militer ke Israel bagian selatan.

Sementara, serangan udara Israel terus menggempur gedung-gedung di Gaza, Palestina.

Pejuang Palestina bakar tank Israel.
Pejuang Palestina bakar tank Israel. (HO)

Pertempuran di dara, laut, dan udara

Pertempuran Israel-Palestina kali ini terjadi di darat, laut, dan udara.

Berbicara kepada Al Jazeera,  Saleh al-Arouri, wakil kepala biro politik Hamas, mengatakan pihaknya (Hamas) terlibat dalam perjuangan untuk kebebasan.

“Ini bukan operasi (tabrak lari), kami memulai pertempuran habis-habisan. Kami memperkirakan pertempuran akan terus berlanjut dan medan pertempuran akan meluas. Kami memiliki satu target utama: kebebasan kami dan kebebasan tempat-tempat suci kami,” katanya kepada Al Jazeera.

Al-Arouri mengatakan warga Palestina mempunyai hak atas kebebasan, melawan pendudukan Israel dan menjaga tempat suci mereka.

“Kami akan terus berjuang sampai kami dihargai dengan kemenangan, kebebasan dan kemerdekaan,” ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya siap menghadapi “skenario terburuk”. “Semua skenario kini memungkinkan dan kami siap menghadapi invasi darat (Israel),” tambahnya.

Warga Palestina masuk ke Israel dengan mengendarai kendaraan militer Israel yang berhasil disita di tengah operasi yang dilancarkan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023. (EPA/Haitham Imad via Aljazeera).
Warga Palestina masuk ke Israel dengan mengendarai kendaraan militer Israel yang berhasil disita di tengah operasi yang dilancarkan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023. (EPA/Haitham Imad via Aljazeera). 

Operasi Badai al-Aqsa vs Operasi Pedang Besi

Al-Arouri juga mengatakan bahwa Israel telah berencana melancarkan serangan ke Jalur Gaza dan Tepi Barat. Sementara, Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas, meluncurkan "Operasi Badai al-Aqsa" dengan ribuan roket-roket yang menargetkan situs-situs musuh, bandara, dan instalasi militer.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved