Travel
Mencicipi Lemang Panas Srikaya, Dipanggang Pakai Kayu Rambung serta Bambu dari Hutan Sembahe
Bagi Anda yang saat ini berkunjung atau tengah berada di Kota Medan, tak salah rasanya jika mencicipi lemang panas di Lomang Panas Jaya Srikaya
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
Tempatnya sederhana, tetapi pembeli terus silih berganti.
Dalam sehari mereka mampu menjual 150 hingga 300 batang lemang bambu.
Untuk menjaga cita rasa, mereka menggunakan kayu bakar dari pohon rambung atau getah.
Kayu ini dinilai membuat cita rasa lebih nikmat dan khas ketimbang kayu lainnya.
Kemudian, batang bambu yang digunakan juga dipesan secara khusus dari hutan perbukitan di Desa Sembahe maupun Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.
Katanya, bambu dari wilayah ini tidak gampang pecah ketika harus dipanggang selama berjam-jam.
Sementara, selai srikaya mereka membuatnya sendiri untuk menjaga citarasa dan konsistensi rasa.
Dalam proses memasak lemang, bambu harus dilapisi daun pisang. Setelah itu barulah diisi dengan ketan, santan dan garam. Kemudian lemang dimasak kurang lebih selama empat jam.(Cr25/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Lomang-Panas-Jaya-oleh-oleh-khas-Medan.jpg)