TikTok Shop Ditutup

Buntut TikTok Shop Resmi Ditutup, Omzet Pedagang Berkurang Drastis hingga 40 Persen

Sejumlah pedagang atau seller TikTok Shop mengaku akan beralih ke platform e-commerce lainnya imbas dari penutupan resmi TikTok Shop.

HO / Tribun Medan
TikTok Shop 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sejumlah pedagang atau seller TikTok Shop mengaku akan beralih ke platform e-commerce lainnya imbas dari penutupan resmi TikTok Shop.

Diketahui, tempat belanja online yang identik dengan keranjang kuning tersebut resmi ditutup pada Kamis (4/10/2023) kemarin, pukul 17.00 WIB.

Miasnufa, satu di antara pedagang pakaian wanita yang sempat berjualan di TikTok Shop mengatakan akan kembali fokus berjualan di e-commerce lainnya seperti Shopee, Tokopedia dan Facebook.

"Sebenarnya untuk online shop di kita bukan hanya TikTok Shop tapi di e-commerce lain pun ada seperti Shopee, Tokopedia dan Facebook, setelah ditutup TikTok Shop ya tentu di gencarkan lagi penjualan yang di e-commerce lain," katanya kepada Tribun Medan, Rabu (4/10/2023).

Dikatakannya, dari berbagai penjualan di e-commerce dan sosial media, penjualan TikTok Shop lah yang paling besar memberikan keuntungan.

"Untuk penjualan kebanyakan di TikTok Shop dan Shopee, yang seharusnya bisa dari dua pintu ini jadinya hanya satu pintu," ucapnya.

Dia menyebutkan, penutupan TikTok Shop tersebut otomatis akan memangkas pendapatannya sebesar 30 hingga 40 persen.

"Kalau TikTok Shop diberhentikan jelas penjualan akan berkurang, untuk sekarang saja pendapatan sudah berkurang 30 hingga 40 persen," paparnya.

Menurut Miasnufa, kebijakan pemerintah yang menutup total penjualan di TikTok Shop sangat tidak efektif dan terkesan terburu-buru.

"Kurang pas menurut ku sih, mending yang dilarang jualan di TikTok Shop tuh seperti artis-artis dan brand-brand luar, bukan UMKM seperti kita juga kena imbasnya," ungkapnya.

Sementara itu, Dinda yang juga berjualan di TikTok Shop menyayangkan keputusan pemerintah tersebut.

Menurut Dinda, seharusnya para pedagang yang berjualan di Pasar dapat berinovasi dan mengikuti perkembangan jaman agar tidak kalah saing dengan pedagang lainnya.

"Sebenarnya Pemerintah salah jika menutup ataupun melarang berjualan di Tiktok, pedagang yang lainnya yang seharusnya bisa ikutin jaman, ikut jualan online bukan malah dihilangkan," ujar Dinda,

Menurutnya, sistem dagang yang selama ini dilakukannya menggunakan media sosial tidak ada yang salah, malah dapat memberikan kemudahan bagi para pelanggan.

"Bisa dilihat kami ini juga UMKM, semua produk kami juga buatan Indonesia atau lokal, jadi apa yang membedakan dengan pedagang konvensional coba?," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved