Pelecehan

Mahasiswi UIKA Ngaku Dilecehkan Dosen Pembimbing, Diminta Kirim Foto Tanpa Busana dan Ajak ke Hotel

Seorang mahasiswi Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA) Bogor, Jawa Barat curhat ngaku sudah menjadi korban pelecehan

Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Array A Argus
freepik.com
Ilustrasi pelecehan seksual. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Seorang mahasiswi UIKA (Universitas Ibn Khaldun) Bogor, Jawa Barat mengaku sudah menjadi korban pelecehan dosen pembimbing.

Curhatan mahasiswi UIKA ini kemudian viral di media sosial.

Dalam curhatannya, sang mahasiswi mengaku diminta mengirim foto tanpa busana oleh dosen pembimbingnya.

Dugaan kasus pelecehan yang dilakukann dosen UIKA Bogor terhadap mahasiswinya itu diceritakan lewat unggahan akun TikTok bernama @mahasiswiuika.

Dalam video yang beredar itu, mahasiswa dari Fakultas Agama Islam UIKA Bogor menceritakan bahwa dirinya mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari seorang dosen yang dikenal dengan inisial MDR.

Baca juga: MAHFUD MD Prediksi Tahun Politik 2024 Bakal Chaos, Muncul Bibit Perpecahan dan Kampanye Hitam!

Dalam video TikTok tersebut, mahasiswa tersebut menyatakan bahwa dia telah memutuskan untuk berbicara terbuka karena tidak tahan lagi dengan situasi yang terjadi.

Dia merasa heran dengan tindakan dosennya yang secara berulang kali memintanya untuk melakukan panggilan video.

Dalam video tersebut, pengunggah, yang diduga sebagai korban, menjelaskan secara rinci tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh dosen MDR terhadapnya.

Selain panggilan video, dosen tersebut sering meminta korban untuk mengirim foto tanpa busana melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Tindakan tersebut mencakup pengiriman pesan atau pesan suara yang meragukan, dengan sebutan "yang" atau "yg."

Baca juga: BARU RAKAAT PERTAMA, Pria Ini Sekarat Ditikam saat Sedang Salat Isya di Masjid

“Chatting WA dengan menyuruhku mengirimkan fotoku tidak berbusana. Terkadang mengirim pesan atau pesan suara dengan sebutan ‘yang/yg’,” tulisnya.

Dosen MDR juga terlibat dalam tindakan yang lebih serius, seperti mengajak korban bertemu di luar kampus, seringkali di tempat yang sepi dan jauh dari pandangan orang lain.

“Mengajak bertemu berdua di luar kampus. Entah itu di Puncak, Reddorz, Bekasi, Sukabumi. Yang jelas, mengajak untuk bertemu berdua di tempat sepi yang jauh dari mahasiswa,” sambungnya.

Selain itu, dosen tersebut juga diduga melakukan tindakan tidak senonoh dengan mengarahkan pandangan matanya ke arah dada ketika bertemu dengan mahasiswi.

Terkadang, dosen tersebut secara tiba-tiba mengirimkan foto-foto yang mencurigakan terkait aktivitasnya.

Baca juga: Inter Milan Vs Benfica Live Jam 02.00 WIB, Inzaghi Terapkan Tempo Tinggi, Waspada Di Maria

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved