Viral

Kepala Sekolah di Ponorogo Kutip Uang Sumbangan ke Siswa untuk Beli Mobil Baru

Sontak, wali murid berang dan mempertanyakan apa dasarnya kepala sekolah ganti mobil, tapi minta uang sumbangan siswa.

|
Editor: Satia
Tribunjatim
SMPN 1 Ponorogo 

Pada pilihan pertama per siswa dibebani Rp 1,590.556. Pilihan kedua Rp 1.682.569 dan pilihan ketiga Rp 1.769.375.

Baca juga: Sosok Wanita Misterius Teriak Minta Tolong dari Dalam Mobil Ternyata Pasutri, Berujung Laporan KDRT

Dalam surat yang menyebar di WhatsApp terpampang jelas ditandatangani oleh Ketua Komite, Bendahara Komite dan Kepala SMPN 1 Ponorogo.

“Memang benar surat itu. Dan kalau saya pribadi ada point peremajaan mobil sebenarnya tidak terlalu urgent,” ujar salah satu wali murid SMPN 1 Ponorogo berinisial PR, Jumat (29/9/2023) .

Dia mengatakan bahwa peremajaan mobil tidak tepat sasaran. Misal untuk membeli komputer itu, PR secara pribadi tidak terlalu mempersoalkan.

Baca juga: Deklarasi Damai Pilkades Paluta, Kapolres Tapsel Ajak Jaga Kedamaian Demi Desa Maju

Dia menilai jika membeli komputer bisa digunakan semua.

“Kalau mobil kan tidak mungkin bisa dipakai semua. Jadi saya merasa keberatan diperemajaan mobil. Komputer okelah bisa dipakai semua murid bisa,” terangnya.

Apalagi, kata dia, mobil yang diminta adalah mobil merk Toyota jenis Inova. Pun dia mempertanyakan apakah benar-benar akan digunakan untuk sekolah atau lainnya.

“Kalau nanti dipakai apa saya pribadi tidak tahu. 200 murid, mobil satu apa bisa dipakai? Kebijakan tidak ada yg populis Kalau Inova tidak populis. Apa harus Inova?,” tanyanya.

Dia berharap kebijakan tersebut ditinjau ulang. Karena saat kesepakatan, ratusan wali murid memang diundang. Namun menurutnya tidak membuat kesepakatan dari nol.

“Jadi disana sudah ditawarkan 3 pilihan. Hanya pada beda tahun Inova. Kesepakatan itu harus dipikir ulang khususnya mobil,” terangnya.

Baca juga: Sejumlah Sepeda Motor Diamankan, saat Penggerebekan Rumah yang Diduga Dijadikan Gudang Motor Curian

Jawaban Kepala Sekolah

Kepala SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid mengatakan bahwa sumbangan tersebut sudah sesuai prosedur.

Dimana penarikan sumbangan dengan membeli berbagai barang itu merupakan program komite.

“Program komite, mitra dari sekolah. Jadi sekolah manut komite, dari sekolah mendata apa yang perlu dibeli , komite yang memutuskan, komite yang memberi kebijakan bersama wali murid,” pungkasnya.

Kepala SMPN 1 mengurai poin-poin alasannya.

Baca juga: Dulu Ditilang karena Geber Motor, Kini Kades Ini Dipenjara akibat Sebar Video Mantan Istri Siri

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved