Pakpak Bharat
Bupati Pakpak Bharat Pelajari Sistem Pertanian Berkelanjutan dan Mitigasi Bencana di Jepang
Bupati Pakpak Bharat Pelajari Sistem Pertanian Berkelanjutan dan Mitigasi Bencana di Jepang
Bupati Pakpak Bharat Ikuti Training of Trainer Pengembangan Pertanian Berkelanjutan dan Mitigasi Kerawanan Bencana di Jepang.
TRIBUN-MEDAN.COM - Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor bersama Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) melakukan kunjungan ke Negara Jepang pada 17 September hingga 24 September 2023.
Bersama beberapa kepala daerah lainnya, Bupati Franc Bernhard Tumanggor mempelajari sistem pertanian berkelanjutan dan mitigasi kerawanan bencana di negeri yang terkenal cukup maju dan mumpuni di bidang pertanian ini.
Kunjungan ini didasari bahwa APKASI memandang bahwa sistem pertanian berkelanjutan merupakan hal yang patut diterapkan di daerah, terutama di daerah-daerah berbasis pertanian.
Oleh karena itu, dengan difasilitasi oleh Kementerian Dalam Negeri, APKASI bekerja sama dengan Organizationfor Industrial, Spiritual and Cultural Advancement (OISCA) menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) pengembangan pertanian berkelanjutan dalam rangka membangun ketahanan pangan di daerah yang laksanakan di Training Center OISCA, Fukuoka, Jepang.
"Di sini kita belajar sistem pertanian Jepang yang memang sangat bagus, serta bagaimana memitigasi kerawanan bencana di daerah akibat perubahan iklim yang dapat menyebabkan terganggunya ketersediaan pangan,"jelas Franc Tumanggor.
Sistem pertanian di negeri sakura ini dinilai sangat cocok diterapkan di negara yang berbasis agraris seperti Indonesia, baik di lahan pertanian kecil maupun besar dengan memanfaatkan teknologi baru dan memperbaharui praktik pertanian yang saat ini dilakukan.
Sistem pertanian berkelanjutan ini juga merupakan salah satu metode untuk membangun ketahanan pangan di daerah.
Namun demikian, perlu upaya keras dari berbagai pihak agar para petani memiliki keinginan menerapkan sistem pertanian berkelanjutan.
"Oleh karena itu, pemerintah daerah dipandang perlu mendukung upaya penerapan pertanian berkelanjutan berbasis organik kepada para petani dengan memberi pemahaman bahwa saat ini dan di masa yang akan datang konsumen lebih tertarik untuk mengkonsumsi hasil pertanian berbasis organik,"ujar Bupati Franc.
Lebih jauh menurut Bupati Franc Bernhard Tumanggor, dukungan pemerintah tentu bukan hanya sebatas memberikan pemahaman, tapi juga memberikan beberapa insentif yang di perlukan oleh para petani untuk menerapkan pertanian berkelanjutan. Seperti, pelatihan penanaman berbasis organik hingga pemasaran pasca panen.
OISCA merupakan sebuah Non Governmental Organization (NGO) yang berpusat di Jepang yang telah banyak menyalurkan bantuan dan kerja sama di 29 negara yang berfokus pada pelatihan pertanian permasalaha lingkungan khususnya masalah ketahanan pangan, termasuk di Indosesia.
Dengan pengalaman yang sedemikian rupa, maka APKASI berkeyakinan bahwa OISCA mampu melakukan transfer knowledge kepada pemerintah daerah.
Training di dalam kelas dilakukan dalam 2 (dua) sesi, dimana sesi pertama menjelaskan secara umum tentang bagaimana mengembangkan sistem pertanian mulai dari pengolahan tanah sebelum penanaman, pemilihan bibit, pemilihan pupuk, pemupukan, pemanenan, pemasaran produk hingga pengolahan tanah pasca panen.
Sedangkan sesi kedua, dipaparkan secara umum pola-pola pertanian di kawasan Asia, khususnya di Asia Tenggara.
| PENGEMBANGAN Gambir di Pakpak Bharat: Potensi dan Harapan untuk Pasar Internasional |
|
|---|
| Pemkab Pakpak Bharat dan Kementerian Pertanian RI Rapat Koordinasi Pokja dan Sosialisasi HDDAP |
|
|---|
| Bupati Franc Tumanggor Terima Penghargaan Inovasi BINDELLA PAKPAK dari Gubernur Sumut Bobby Nasution |
|
|---|
| Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan Kejaksaan Bersinergi soal Pidana Kerja Sosial |
|
|---|
| Kunjungan Bupati Franc Bernhard Tumanggor ke Kebun B2SA PKK, Apresiasi Kerja Keras Ibu-ibu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bupati-Franc-Tumanggor-di-Jepang.jpg)