Viral Medsos

Harga Beras Meroket, Food Estate Dipertanyakan, Said Didu: Habiskan Uang Rakyat Ratusan Triliun

Mahalnya harga beras saat ini turut menjadi sorotan keras Susi Pudjiastuti, Said Didu hingga Rizal Ramli. Berikut daftar harga terbaru beras.

|
Editor: AbdiTumanggor
twitter@saididu
Rocky Gerung dan Said Didu saat menumpang mobil ambulance untuk mensiasati adangan massa di Jember 

Di samping itu, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan dalam bentuk beras pada September hingga November 2023.

Ia menyebutkan, setiap bulannya, ada 10 kilogram beras yang bakal diterima setiap keluarga penerima.

"Sehingga setiap bulan akan keluar dari gudang Bulog kira-kira 210.000 ton untuk masyarakat karena jumlahnya 21,3 juta keluarga penerima," ujar Jokowi.

Pedagang Kecewa dengan Pemerintah

Masih mahalnya harga beras membuat para pedagang kesulitan mendapatkan pasokan. Mereka pun mengaku kecewa kepada pemerintah.

“Kami pedagang sangat kecewa dengan pemerintah yang tidak dapat memberikan kepastian barang untuk para pedagang,” kata Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Ahmad Choirul Furqon, seperti dilansir Kontan, Minggu (20/8/2023).

Menurut dia, harga beras terus meningkat. Para pedagang pasar pun semakin kesulitan mendapat pasokan dari petani, penggilingan, maupun agen.

Saat ini, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Jakarta meningkat dengan kualitas medium dijual rata-rata seharga Rp 10.000 per kilogram.

Lebih lanjut, Furqon menegaskan, seharusnya pemerintah melalui kementerian terkait mampu memberikan solusi, sehingga harga jual dari petani tidak tinggi.

Ia bilang, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) harusnya dapat memberikan bantuan kepada para petani. Sehingga, stabilitas harga beras di pasar dapat terjaga.

Ke depan, Ikappi akan berkoordinasi dengan lembaga terkait, baik Kementan, Kementerian Perdagangan, serta BUMN yang berkaitan seperti PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan Bulog guna memberikan keterjaminan stok dan stabilitas harga beras di pasar.

Pemicu Mahalnya Harga Beras

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan dua penyebab alias biang kerok yang membuat harga beras mahal.

Pertama adalah karena adanya persaingan dari pembeli pengusaha dan karena produksi beras yang berkurang. "Mahal itu karena sekarang persaingan dari pembeli pengusaha," kata Budi Waseso (Buwas).

Kedua, memang produksi beras sedang kurang atau turun 5 persen sehingga ada persaingan.

Hadirnya El Nino

Tak hanya persaingan usaha, hadirnya El Nino mengakibatkan kekeringan global yang bisa mengancam ketahanan pangan. Sebab, produksi beras pun bisa terganggu yang menyebabkan harga pun akan naik.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya mengatakan bahwa berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, kekeringan lahan pertanian akibat fenomena El Nino ekstrem tahun ini bisa mencapai 560.000-570.000 hektar. Padahal, ketika El Nino lemah hanya sekitar 200.000 hektar.

El Nino berpotensi meningkatkan kebakaran lahan pertanian, gagal panen dan serangan hama penyakit tanaman. Produktivitas hasil pertanian, termasuk produksi beras nasional, diperkirakan turun 15-20 persen.

Agar beras tetap tersedia pada saat El Nino menguat dan produksi beras turun, Pemerintah impor 2 juta ton beras untuk mencukupi cadangan beras nasional.

Topan Doksuri

Indeks Harga Semua Beras dari Organisasi Pangan dan Pertanian mengatakan, harga beras global telah melonjak ke level tertinggi dalam 12 tahun terakhir. Untuk tahun ini, harga beras diperkirakan naik, salah satunya akibat banjir di China.

China sendiri merupakan produsen beras terbesar di dunia. Negara ini dilaporkan berkutat dengan hujan lebat dan banjir yang diperkirakan akan mengurangi hasil panen.

"Kemungkinan akan memberikan tekanan pada harga beras global yang sudah tinggi," tulis Fitch Rating dalam sebuah laporan, dikutip dari CNBC, Senin (14/7/2023).

Di China, ada 3 provinsi yang menyumbang 23 persen produksi beras negara tersebut yakni Mongolia Dalam, Jilin dan Heilongjiang.

Penyebab hujan lebat dan banjir dahsyat di China yakni Topan Doksuri, yang disebut badai terburuk yang melanda China utara dalam beberapa tahun ini.

“Ini akan mengangkat harga biji-bijian domestik China dan kemungkinan mendorong impor yang lebih tinggi di semester II-2023 untuk sebagian mengimbangi potensi kehilangan hasil,” imbuh Fitch Ratings.

Imbas hujan dan banjir ini, tanaman jagung dan kedelai yang ditanam di tiga provinsi penghasil beras juga terimbas. Sehingga, China diperkirakan akan mengimpor lebih banyak biji-bijian, termasuk beras, pada tahun ini dibanding tahun lalu.

Kebijakan India dan Thailand

Ketersediaan beras di dunia juga diprediksi bakal susut dan bakal menaikkan harganya akibat larangan ekspor beras putih non-basmati oleh India. Kebijakan ini dimulai sejak Juli 2023. Selain itu, kebijakan Thailand menanam sedikit padi juga akan memengaruhi produksi beras dunia.

Kebijakan Thailand yakni mendesak petani untuk menanam lebih sedikit padi dalam upaya menghemat air akibat curah hujan yang rendah akibat kekeringan El Nino.

Harga Beras Sepanjang Tahun 2023

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras mulai dari kualitas premium, medium dan kualitas luar (rendah) mengalami fluktuasi sejak Januari hingga Agustus 2023. Tercatat, harga beras kualitas premium tertinggi terjadi di bulan Februari seharga Rp 11.818,17 per kilogram.

Sedangkan harga beras kualitas medium tertinggi terjadi di bulan Agustus seharga Rp 11.474,96 per kilogram.

Sementara, harga beras kualitas rendah tertinggi terjadi di bulan Agustus seharga Rp 10.564,51 per kilogram.

Berikut data harga beras mulai dari kualitas premium, medium dan kualitas luar (rendah) sejak Januari hingga Agustus 2023:

1. Januari
harga beras premium Rp 11.345,10 per kilogram
harga beras medium Rp 10.801,71 per kilogram
harga beras kualitas luar (rendah) Rp 10.227,61 per kilogram

2. Februari
harga beras premium Rp 11.818,17 per kilogram
harga beras medium Rp 11.300,76 per kilogram
harga beras kualitas luar (rendah) Rp 10.467,91 per kilogram

3. Maret
harga beras premium Rp 11 681,09 per kilogram
harga beras medium Rp 11 121,88 per kilogram
harga beras kualitas luar (rendah) Rp 10 475,91 per kilogram

4. April
harga beras premium Rp 11.672,19 per kilogram
harga beras medium Rp 11.049,87 per kilogram
harga beras kualitas luar (rendah) Rp 10.564,51 per kilogram

5. Mei
harga beras premium Rp 11.623,61 per kilogram
harga beras medium Rp 11.005,56 per kilogram
harga beras kualitas luar (rendah) Rp 10.428,81 per kilogram

6. Juni
harga beras premium Rp 11.525,14 per kilogram
harga beras medium Rp 11.079,92 per kilogram
harga beras kualitas luar (rendah) Rp 10.315,48 per kilogram

7. Juli
harga beras premium Rp 11.537,44 per kilogram
harga beras medium Rp 11.120,58 per kilogram
harga beras kualitas luar (rendah) Rp 10.302,59 per kilogram

8. Agustus
harga beras premium Rp 11.754,39 per kilogram
harga beras medium Rp 11.474,96 per kilogram
harga beras kualitas luar (rendah) Rp 10.525,23 per kilogram

Daftar Harga Beras berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional per tanggal 19 September 2023

Sulawesi Selatan Rp. 12.300

Sulawesi Barat Rp. 12.800

Nusa Tenggara Barat Rp. 13.000

Lampung Rp. 13.100

Sulawesi Utara Rp. 13.150

Sumatera Utara Rp. 13.200

Jawa Timur Rp. 13.300

Sulawesi Tengah Rp. 13.350

Sulawesi Tenggara Rp. 13.400

Aceh Rp. 13.500

Jawa Tengah Rp. 13.500

Jambi Rp. 13.800

DI Yogyakarta Rp. 13.800

Jawa Barat Rp. 13.850

Gorontalo Rp. 13.950

Bengkulu Rp. 14.000

Kepulauan Bangka Belitung Rp. 14.000

Kepulauan Riau Rp. 14.050

Bali Rp. 14.200

Sumatera Selatan Rp. 14.250

Kalimantan Timur Rp. 14.550

Nusa Tenggara Timur Rp. 14.600

Maluku Rp. 14.650

Papua Barat Rp. 14.750

Papua Rp. 14.800

Kalimantan Utara Rp. 14.850

Riau Rp. 15.050

Kalimantan Barat Rp. 15.050

Maluku Utara Rp. 15.050

DKI Jakarta Rp. 15.200

Sumatera Barat Rp. 15.750

Kalimantan Selatan Rp. 17.000

Kalimantan Tengah Rp. 18.150

(*/tribun-medan.com)

Artikel telah tayang di Warta Kota

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: Warta kota
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved